KOMPAS.com - Kondisi cuaca yang tidak menentu dan bahkan cenderung disebut ekstrem di awal musim hujan ini menimbulkan kegelisahan banyak masyarakat.
Apalagi, tahun ini dibuka dengan banjir besar yang melanda wilayah Jabodetabek.
Hal ini pun membuat banyak masyarakat bertanya-tanya, apa sebenarnya penyebab dari cuaca ekstrem yang melanda Indonesia sejak awal tahun hingga sepekan ke depan?
Menanggapi hal itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, MSc dalam jumpa pers, Selasa (7/1/2020), berkata bahwa saat ini situasi atau kondisi atmosfer di atas wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal.
Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Lebat 3 Hari ke Depan, Ini Daftar Wilayahnya
Berikut paparannya:
Angin monsun yang berasal dari Asia ini masih terus aktif, tetapi belum masuk ke Indonesia. Meski demikian, angin ini membelok dahulu ke Samudera Pasifik sehingga membawa uap air yang cukup intens dari Samudera Pasifik masuk ke wilayah Indonesia.
Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, kata Dwikorita, ada aliran udara basah atau Madden Julian Oscillation (MJO) yang masuk dari Samudera Hindia ke wilayah sebelah barat Pulau Sumatera.
Aliran udara basah ini membuat curah hujan di Indonesia meningkat.
Baca juga: 2 Bibit Siklon Tropis Terdeteksi, Ini Dampaknya terhadap Cuaca Indonesia