KOMPAS.com – Semakin banyak ular, terutama kobra, bermunculan di berbagai wilayah Indonesia termasuk pemukiman warga.
Ular kobra merupakan jenis ular berbisa yang memiliki panjang 1,3-1,8 meter, yang punya kemampuan untuk menyemprotkan bisa (venom). Kobra juga kerap disebut ular sendok karena ular ini dapat membuat tudungnya melengkung seperti sendok apabila merasa terancam.
Baca juga: Ular Kobra Muncul di Pemukiman Saat Musim Hujan, Ahli LIPI Jelaskan
Ahli herpetologi (reptil dan amfibi) dari Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Amir Hamidy, mengatakan bahwa terdapat dua jenis kobra di Indonesia yaitu kobra sumatera dan kobra jawa.
Dalam satu kali bertelur, betina kobra jawa dapat menghasilkan 10-20 butir telur yang menetas dalam rentang waktu tiga sampai empat bulan.
Telur-telur tersebut diletakkan dalam lubang di tanah, atau di bawah serasah daun kering yang lembap.
“Awal musim penghujan adalah waktu menetasnya telur ular. Fenomena ini wajar, dan merupakan siklus alami,” tutur Amir beberapa waktu lalu.
Baca juga: Teror Ular Kobra, Salah Satu Pemicunya Predator Alami Hilang
Mengapa fenomena teror ular terjadi? Amir mengatakan hal ini disebabkan oleh musim panas yang berlangsung lebih lama dari biasanya.
“Musim hujan datang terlambat. Udara yang panas dan lembap menjadikan telur-telur ular sangat matang, sehingga semuanya menetas sempurna,” tuturnya kepada Kompas.com, Selasa (24/12/2019).
Amir mengatakan, ular sangat suka udara yang panas dan lembap.
“Sementara sekarang sudah masuk musim hujan. Kemungkinan hal ini (teror ular) tidak akan lama. Saya perkirakan sampai awal bulan depan,” lanjutnya.
Meski begitu, warga harus tetap waspada akan keberadaan ular kobra karena bisa melumpuhkan mangsanya dengan menggigit dan menyuntikkan bisa lewat taringnya. Bisa tersebut dapat melumpuhkan saraf dan otot mangsanya hanya dalam beberapa menit.
Baca juga: Teror Ular Kobra, Salah Satu Pemicunya Predator Alami Hilang
Oleh karena itu, menjaga kebersihan rumah menjadi salah satu upaya untuk menghindari masuknya ular ke dalam rumah.
“Gunakan pembersih lantai dengan aroma menyengat, karena ular tidak suka dengan bau yang menyengat,” tambah Amir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.