Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba Serbi Hewan: Kenapa Kucing Menggerakkan Pantat Sebelum Menerkam?

Kompas.com - 04/11/2019, 19:04 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Jika Anda memperhatikan, kucing biasanya akan menggoyangkan pantat sesaat sebelum menerkam mangsa.

Perilaku ini dilakukan dengan cepat dan singkat, yakni ketika kucing berjongkok rendah sebelum meluncur menerkam mangsa.

Belum ada penelitian terkait perilaku aneh ini, tapi seorang ilmuwan yang mempelajari gerak gerik hewan memiliki beberapa dugaan kenapa kucing melakukan hal itu.

Baca juga: Serba-serbi Hewan, Kenapa Semut Tidak Pernah Alami Macet?

"Perilaku menggoyangkan pantat yang dimiliki kucing belum dipelajari, kalau perkiraan saya dalam konteks eksperimental," ungkap Jogn Hutchinson, seorang profesor biomekanik evolusi dari Royal Veterinary College di London dilansir Live Science (10/3/2019).

Menurut Hutchinson, menggoyangkan pantat dalam memberi kekuatan pada kaki belakang dan akhirnya mendorong kucing maju menerkam.

"Hal ini mungkin juga memiliki peran sensorik untuk mempersiapkan penglihatan, propioception (kesadaran akan posisi dan gerakan, red), serta seluruh otot kucing yang diperlukan untuk menerkam,"jelas dia.

Dugaan lain, menggoyangkan pantat mungkin berguna seperti pemanasan aerobik.

"Mungkin menggoyangkan pantat sama seperti meregangkan otot yang membantu dalam menerkam," kata Hutchinson.

"Tapi bukan tidak mungkin, kucing menggoyangkan pantat sebelum menerkam karena mereka memang senang melakukannya sebelum berburu mangsa," imbuh dia.

Baca juga: Serba Serbi Hewan: Blob, Organisme Misterius yang Punya 720 Kelamin

Bukan hanya kucing rumahan yang melakukan perilaku aneh ini. Kucing liar dan raja hutan seperti singa, harimau, dan jaguar juga menggoyangkan pantat mereka sebelum menyerang.

Berbeda dengan singa atau harimau, kucing rumahan telah didomestikasi selama 10.000 tahun.

Jadi, perilaku aneh ini juga bisa disebut misteri, kenapa kucing juga memiliki perilaku sama seperti kerabat jauh mereka.

Menurut Hutchinson, dibutuhkan penelitian dan eksperimen untuk memahami perilaku aneh ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau