Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Salamender, Manusia Punya Kemampuan Regenerasi Tulang Rawan

Kompas.com - 15/10/2019, 19:32 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian mengungkapkan jika manusia ternyata memiliki kemampuan mirip salamander untuk menumbuhkan tulang rawan di persendian. Salamander sendiri memang terkenal sebagai hewan yang mampu menumbuhkan kembali anggota tubuhnya.

Peneliti dari Duke Health menyebut mekanisme untuk perbaikan tulang rawan tersebut dapat menjadi kunci bagi perawatan osteoarthritis, gangguan sendi paling umum di dunia di mana tulang rawan yang harusnya melindungi ujung tulang mengalami kerusakan.

Selain itu, mekanisme perbaikan tulang juga diharapkan dapat menjadi metode maupun terobosan menumbuhkan bagian tubuh manusia lainnya.

"Kami percaya bahwa pemahaman mengenai kemampuan regeneratif pada manusia dapat memberikan dasar untuk memperbaiki jaringan sendi dan mungkin seluruh anggota tubuh manusia," papar Virginia Byers Kraus, peneliti di Duke Health.

Baca juga: Amfibi Terbesar di Dunia Ditemukan, Salamander Raksasa Hampir 2 Meter

Dalam studinya, para peneliti menggunakan teknik yang dikenal sebagai mass spectrometry untuk mengetahui usia tulang rawan di seluruh tubuh

Analisis kemudian menunjukkan kalau tulang rawan memiliki usia yang berbeda berdasarkan letaknya. Korelasi antara usia tulang rawan manusia dan lokasinya berbanding lurus dengan bagaimana anggota tubuh tersebut beregenerasi.

Selanjutnya peneliti mempelajari bahwa proses penyembuhan ini diatur oleh molekul yang disebut microRNA. Molekul ini lebih aktif pada hewan yang punya proses perbaikan ekstrem seperti salamander dan ikan zebra, tetapi ternyata microRNA juga ditemukan pada tulang rawan manusia dengan aktivitas yang bervariasi tergantung dengan lokasinya.

Baca juga: Kenapa Tokek Bisa Regenerasi Bagian Tubuh tetapi Manusia Tidak?

Jadi temuan ini dapat menjelaskan pula mengapa cedera bisa berbeda-beda waktu penyembuhannya tergantung lokasinya di tubuh, misalnya cedera di pinggul membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan cedera di pergelangan kaki.

"Kami sangat senang mengetahui bahwa pengatur regenerasi di anggota tubuh salamender juga bisa menjadi pengatur perbaikan di anggota tubuh manusia," terang Kraus.

Para peneliti optimis jika dengan meningkatkan kemampuan pengatur tersebut, tidak hanya akan meningkatkan kemampuan meregenerasi tulang rawan, tetapi mungkin saja anggota tubuh manusia lain yang terluka.

"Kami percaya ini adalah mekanisme perbaikan mendasar yang dapat diterapkan pada banyak jaringan, bukan hanya tulang rawan," tambah Kraus.

Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Science Advances.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com