Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Foto Gas Air Mata Kadaluarsa, Benarkah Bikin Mata Lebih Perih?

Kompas.com - 25/09/2019, 20:29 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Gas air mata ikut mewarnai unjuk rasa di sekitar Gedung DPR pada Rabu (25/9/2019).

Tembakan gas air mata seringkali digunakan untuk meredam atau membubarkan aksi massa.

Di balik penyemprotan gas air mata yang membuat sejumlah demonstran mengalami luka, beredar foto yang menunjukkan selongsong gas air mata kadaluarsa.

Foto ini terang saja menjadi viral di media sosial Twitter. Banyak warganet yang mempertanyakan efek samping dari gas air mata yang sudah kadaluarsa, salah satunya apakah lebih beracun atau tidak.

Baca juga: Terpapar Gas Air Mata Saat Demo, Adakah Efek Jangka Panjangnya?

Peneliti dan dosen toksikologi dari Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia (UI) Budiawan menerangkan, bila suatu bahan kimia kadaluarsa artinya fungsi atau manfaat utama dari zat tersebut telah mengalami perubahan.

"Bahan kimia jika kadaluarsa artinya fungsi atau manfaat utama dari zat tersebut telah mengalami perubahan atau oksidasi. Artinya, efektivitas atau manfaatnya berkurang," kata Budiawan kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (25/9/2019).

Oleh sebab itu Budiawan memastikan, gas air mata yang sudah kadaluarsa semestinya tidak lebih perih karena zat kimianya sudah mengalami perubahan karena teroksidasi secara kimiawi.

Tembakan gas air mata umumnya mengakibatkan rasa perih dan iritasi bila mengenai selaput mata. Gas air mata juga bisa menyebabkan sensasi menyengat pada kulit.

Budiawan menerangkan, efek tersebut disebabkan oleh zat kimia pada gas air mata yang beberapa di antaranya termasuk golongan senyawa kimia aldehyd seperti acrolein dan chlorobenzalonitril (CS).

"Acrolein dan chlorobenzalonitril (CS) efeknya perih atau iritasi di mata," imbuh Budiawan.

Dilansir Hello Sehat, gas air mata juga mengandung chloroacetophenone (CN), semprotan merica, arang, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat, magnesium karbonat, dan O-Chlorobenzalmalononitrile.

Baca juga: Belajar dari Demo Mahasiswa, Cara Tepat Lindungi Diri dari Gas Air Mata

Dilansir Gizmodo, 14 Agustus 2014, gas air mata dirancang untuk dirasakan dalam waktu singkat, dan akan hilang tanpa efek permanen.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Toxicological Reviews pada 2013 mencapai konklusi bahwa "tidak ada bukti kalau individu yang sehat akan mengalami efek kesehatan jangka panjang dari paparan CS (senyawa 2-chlorobenzalmalononitrile dalam gas air mata) di ruang terbuka".

Dalam beberapa kasus, paparan gas air mata berlebih dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan bila terkena mata bisa menyebabkan kebutaan.

Untuk orang yang mengidap asma, gas air mata dapat memicu gangguan pernapasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau