KOMPAS.com- Museum zoologi memiliki daya tarik tersendiri bagi para pencinta satwa. Namun, tidak jarang karena terlalu banyaknya spesimen yang ada, pengunjung awam menjadi bingung harus melihat yang mana.
Museum Zoologi Bogor dibagi atas dua lokasi, yaitu museum pameran untuk pengunjung secara umum dan museum koleksi yang hanya bisa dilihat oleh pengunjung tertentu, seperti anak sekolah dan mahasiswa.
Berikut adalah tiga spesimen menarik pilihan Kompas.com di museum koleksi Zoologi Bogor, LIPI:
Pinokio identik dengan hidungnya yang panjang. Ternyata di Gunung Foja, Papua, terdapat jenis katak yang memiliki hidung panjang sehingga diberi nama latin Litoria pinocchio.
Baca juga: Serba Serbi Hewan: Inilah Katak Terbesar di Dunia, Bisa Bangun Kolam
Katak pinokio merupakan jenis katak pohon yang bertubuh kecil dengan panjang katak dewasa sekitar 3 sentimeter. Habitat katak ini di dataran tinggi. Ciri fisik katak ini selain memiliki hidung yang panjang, juga terdapat cakram di ujung jemarinya. Itu berguna ketika katak tersebut memanjat pohon.
Spesimen katak pinokio yang ada di MZB dijadikan acuan penelitian di LIPI karena ini merupakan penemuan pertama dan terbaru dari spesies katak pinokio.
Ikan Raja Laut menjadi satu-satunya spesies ikan zaman purba yang masih hidup hingga sekarang. Bahkan, ikan ini dinyatakan telah ada sebelum dinosaurus ada.
Pada awalnya, ikan tersebut dikira satu jenis dengan ikan Coelantach komoro (Latimeria chalumnae) yang ada di Madagaskar karena corak hitam dan putih yang terdapat sisik ikan tersebut, tetapi ternyata ini spesies berbeda.
Baca juga: Di Mata Spesies Ikan Laut Dalam, Habitat Gelap Mereka Mungkin Berwarna
Ikan dengan nama latin Latimeria menadoensis ini ditemukan dan diambil dari perairan Pulau Manado Tua. Tercatat dalam museum koleksi Zoologi Bogor, LIPI, spesimen berbobot 29 kilogram dan panjang 124 sentimeter tersebut sudah ada sejak Juli 1998.
Ikan Raja Laut ini tinggal di kedalaman 200 meter di dalam gua laut dan populasinya hanya berkisar 200 ekor saja yang masih hidup dilautan.
Burung dengan nama latin Myzomela irianawidodoae ini merupakan burung endemik Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Spesimen yang disimpan di MZB memiliki anjang tubuh 11,8 cm, dan bobotnya 32,23 gram serta panjang paruhnya 1,79 cm.
Ciri burung yang mengambil nama ibu negara (Iriana Widodo) ini berparuh warna hitam, mata berwarna coklat gelap, kaki dan jarinya berwana hitam dengan bantalan warna kuning, dan kicauannya yang khas.
Baca juga: Murai Batu, Burung Penyanyi Paling Populer di Asia Terancam Punah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.