KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan M 3,4 mengguncang wilayah Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gempa ini mengguncang kawasan tersebut pada pukul 14.43 WIB, dengan episenter gempa berada di koordinat 7,92 LS dan 123,51 BT.
Baca juga: Gempa Hari Ini: M 4,8 Guncang Pulau Saringi, Terasa Hingga Mataram
Hiposenter gempa sendiri berada di kedalaman 15 km.
Menurut pantauan BMKG, gempa ini berada di laut, tepatnya arah timur laut Lembata.
Getaran gempa ini dirasakan warga Lembata dalam skala intensitas II MMI.
#Gempa Mag:3.4, 25-Agu-19 14:43:36 WIB, Lok:7.92 LS, 123.51 BT (Pusat gempa berada di laut Timurlaut Lembata), Kedlmn:15 Km Dirasakan (MMI) II Lembata #BMKG pic.twitter.com/BO0LY71cOo
— BMKG (@infoBMKG) 25 Agustus 2019
Baca juga: Gempa Hari Ini: Guncang Sukabumi, Dipicu Bangunnya Sesar Citarik
Selain di Lembata, gempa bumi juga mengguncang pesisir selatan Jawa Tengah pada pukul 19.48 WIB.
BMKG mengatakan, pusat gempa berada pada koordinat 8,30 LS dan 108,87 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 kilometer barat daya Cilacap dengan kedalaman 49 kilometer.
Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, getaran gempa terasa hingga wilayah Cilacap dan Kebumen dengan skala intensitas II MMI.
"Gempa tektonik ini tidak berpotensi tsunami," kata Teguh seperti dimuat dalam artikel berjudul Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Cilacap dan Kebumen, Tak Berpotensi Tsunami.
Hasil analisis BMKG, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng IndoAustralia dan Eurasia.
Hingga pukul 20.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy mengungkapkan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
Sumber: Kompas.com (Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.