Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggembala dan 19 Kerbau Tersambar Petir, Kenapa Halilintar Sangat Mematikan?

Kompas.com - 21/08/2019, 10:05 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber CNN,NOAA

KOMPAS.com — Petir berulah kembali. Pada Senin malam (19/8/2019), seorang pria penggembala bersama 19 ekor ternak kerbau tewas seketika akibat sambaran petir. Kejadian ini terjadi di Dusun II, Desa Urutan, Kecamatan Andam Dewi, Tapanuli Tengah.

Menurut pemberitaan Kompas.com dengan judul Seorang Pria dan 19 Kerbau Tewas Tersambar Petir, Begini Ceritanya, petir menyambar saat hujan turun pada malam hari.

Kapolres Tapteng AKBP Sukamat mengatakan, korban bernama Sintor Habeyahan (23), seorang penggembala. Kejadian terjadi pada pukul 19.00 WIB.

Korban saat itu sedang menghidupkan perapian untuk mengusir nyamuk di kandang kerbau, tepatnya di samping rumah korban.

Baca juga: 19 Ekor Kerbau yang Mati Disambar Petir Dikubur Massal

Tiba-tiba datang petir menyambarnya. Seketika, korban dan 19 kerbau tewas di tempat.

"Korban diserahkan kepada keluarganya, sedangkan 19 kerbau itu rencananya akan dikuburkan secara massal menggunakan alat berat," kata Sukamat kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2019).

Lantas, seberapa besar kehebatan petir sehingga bisa membunuh banyak makhluk hidup sekaligus?

Kekuatan petir

Dalam artikel Sains Kompas.com pada (27/4/2017), peneliti petir dari Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) di Institut Teknologi Bandung (ITB), Syarif Hidayat, mengatakan, petir berbeda dengan listrik di rumah meski sama-sama memiliki arus listrik.

"Petir berbeda dengan listrik di rumah karena dia tidak sabaran. Arus listrik di rumah kita mau mengantre dalam kabel. Petir tidak. Dia tidak peduli, maunya cepat-cepat sampai ke bumi," kata Syarif saat itu.

Untuk menghantarkan arus ke bumi, petir cenderung memilih tempat terbuka, obyek yang tinggi, dan tonjolan di permukaan bumi.

Obyek tinggi bisa berupa tiang ataupun pohon. Adapun tonjolan bisa berupa bukit atau gunung, manusia, hewan, dan bangunan yang berada di tempat terbuka.

Jadi, orang yang berada di tengah sawah, bermain bola di lapangan, ataupun berlayar di atas kapal di lautan bisa menjadi tonjolan yang siap disambar petir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau