Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesantren Sesali Idul Adha Tanpa Kantong Plastik, Ini Tanggapan Ahli

Kompas.com - 13/08/2019, 19:18 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Imbauan untuk tidak menggunakan kantong plastik terus digalakkan sejak tahun 2016 hingga saat ini, khususnya saat pembagian daging kurban pada Idul Adha 2019 kemarin.

Namun, penggunaan wadah lain (besek) untuk menggantikan kantong plastik membuat sebuah pesantren di Jakarta Selatan menyesal karena biaya wadahnya jauh lebih besar daripada membeli plastik.

Lantas, apa alternatif dari kantong plastik yang ramah lingkungan dan juga murah untuk digunakan oleh masyarakat?

Menjawab hal itu, Manager Communication Conservation dari World Wildlife Fund (WWF)-Indonesia, Dewi Satriani, menyampaikan bahwa sebetulnya ada banyak alternatif yang bisa masyarakat gunakan untuk menggantikan kantong plastik tersebut.

Baca juga: Rayakan Idul Adha Tanpa Kantong Plastik, Pesantren Ini Malah Menyesal

Dewi mengakui bahwa memang pada dasarnya, masyarakat sekarang cenderung lebih memilih plastik karena selain mudah dijumpai, plastik anti air dan murah harganya.

"(Tapi) jangan nilai sekarang ini, plastik yang murah itu bisa digantikan dengan subtitusinya yang lebih alami. Jika dipikir jangka panjangnya, barang alami itu lebih murah karena tidak ada efeknya panjangnya," ujar Dewi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/8/2019).

Dia mencontoh wadah atau tas yang terbuat dari bahan-bahan bio kredibel atau bahan alami, seperti bambu (anyaman), daun pisang, keranjang dari rotan ataupun kain.

Untuk mendapatkannya, Dewi mengakui bahwa masyarakat harus lebih berusaha dan mau mengeluarkan uang. "Namun, jika dipakai berulang kali itu justru lebih menghemat sebenarnya," imbuhnya.

Baca juga: Kampanye Idul Adha Tanpa Plastik, Ternyata Banyak yang Tidak Tahu

Jika masyarakat tidak mau membeli wadah baru, membawa sendiri barang atau kemasan yang tidak sekali pakai buang juga sudah bisa dianggap sebagai alternatif dari menggunakan kantung plastik.

"Misal untuk mengambil daging kurban, harusnya bisa bawa wadah sendiri dari rumah, ini alternatif tanpa biaya," katanya.

Bahkan, masyarakat bisa membawa baskom atau tas dari kain untuk mengambil daging kurban, jelas Dewi.

Jika memang seseorang yang kreatif, tidak menutup kemungkinan juga bagi masyarakat untuk membuat sendiri tas atau wadah dari barang-barang bekas seperti kaus.

"Kalau kita sudah punya wadah, ini akan menghemat ongkos pribadi. Zaman dulu aja kita bisa bawa rantang atau wadah, dan tas sendiri dari rumah kalau mau belanja. Kenapa sekarang tidak bisa?," katanya.

Baca juga: Menimbang Sampah Plastik yang Ditimbulkan dari Minuman Kekinian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com