KOMPAS.com - Erupsi freatik Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, Jumat sore (26/7/2019) pukul 15.48 WIB tidak membangkitkan sesar Lembang.
Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu terekam dengan baik oleh sensor seismograph Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Stasiun Seismik Lembang (LEM).
Waktu tiba gelombang seismik tercatat pukul 15.50 WIB dengan durasi sekitar 4 menit.
Letusan Gunung Tangkuban Parahu tak hanya mengeluarkan hujan abu, tapi juga membuat warga panik.
Pasca erupsi freatik Gunung Tangkuban Parahu, banyak pertanyaan dilontarkan masyarakat terkait apakah erupsi Gunung Tangkuban Perahu dapat memicu gempa tektonik Sesar Lembang?
Menjawab pertanyaan ini, Daryono selaku Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG menjawab tidak.
Baca juga: Riwayat Erupsi Tangkuban Parahu, Ada 13 Letusan Sejak 1829 hingga 2019
"Karena gempa tektonik lazimnya disebabkan oleh interaksi antar lempeng tektonik atau aktivitas sesar aktif, bukan karena erupsi freatik gunung api," kata Daryono kepada Kompas.com, Sabtu (27/7/2019).