Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Plester Mulut, Ini 4 Kontroversi Andien soal Anak dan Kesehatan

Kompas.com - 12/07/2019, 19:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com -  Menjadi penyanyi dan figur publik membuat Andien Aisyah mendapat sorotan masyarakat, termasuk kehidupan pribadi dan pola asuh anaknya.

Belakangan keluarga Andien disorot karena kebiasaan barunya memplester mulut selama tidur. Hal ini dilakukan untuk membiasakan diri bernapas dengan hidung selagi tidur.

Hal ini ramai dibicarakan dan menimbulkan perdebatan sendiri, baik oleh kaum awam maupun profesional.

Baca juga: Soal Tidur dengan Mulut Diplester seperti Andien, Apa Kata Ahli?

Selain plester mulut saat tidur, Andien sudah beberapa kali menuai kontroversi, terutama yang berhubungan dengan kesehatan dan pola asuh anak. Berikut beberapa kontroversi Andien yang kami rangkum:

1. Terapkan water birth dan lotus birth

7 Januari 2017 Andien melahirkan Anaku Askara Biru atau yang akrab disapa Kawa. Dalam proses persalinan, Andien memilih water birth alias melahirkan di dalam air hangat.

Kemudian, dia melakukan lotus birth yang saat itu belum banyak dikenal masyarakat luas. Lotus birth adalah membiarkan tali pusat tetap terhubung dengan plasenta selama beberapa hari.

Jadi kalau biasannya tali pusat segera dipotong, Andien memilih membiarkannya hingga puput dengan sendirinya.

Dalam keterangan potret Kawa yang terhubung dengan tali pusat di Instagram, Andien berharap cara ini dapat memperpanjang ketenangan Kawa seperti di dalam rahim.

"Kawa, my lotus baby bersama kakak plasentanya yang setia menemani selama 9 bulan di dalam rahim, hingga puput dengan sendirinya. In Kawa's case, it took 3 days," tulis Andien.

Meski begitu, dalam artikel Kompas.com yang terbit Desember 2017, Dr dr Ali Sungkar, SpOG-KFM menuturkan, metode water birth merupakan metode melahirkan alternatif yang tidak diajarkan di sekolah kedokteran.

Risiko water birth bisa membuat bayi tenggelam, dan tak ada jaminan bayi terhindar dari penularan infeksi lewat air. Risiko penularan infeksi juga mungkin terjadi bila orangtua menjalani lotus birth.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Eni Gustina mengatakan, Kemenkes tidak menganjurkan metode persalinan dengan water birth.

Eni bahkan menuturkan bahwa Kemenkes pernah memanggil sejumlah pihak yang menyebut water birth aman dilakukan.

"(Salah satu) penyebab kematian kan infeksi. Siapa yang menjamin airnya steril. Meskipun hangat, tapi kuman masih bisa hidup di situ. Kami tidak merekomendasikannya," kata Eni.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau