KOMPAS.com - Kabar tentang Tyo Pakusadewo dilarikan ke rumah sakit akibat serangan stroke mengagetkan publik. Pasalnya, aktor senior tersebut terbilang masih belum terlalu tua.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah seorang berusia tak terlalu tua bisa terserang stroke?
Pada 2010, sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Stroke, menemukan antara 1988 hingga 2004, serangan otak tiga kali lipat terjadi pada perempuan berusia 35 hingga 54 tahun.
Bahkan pada pertengahan tahun 1990 hingga awal 2000, penelitian yang dipublikasikan di Neurology menunjukkan adanya peningkatan stroke sekitar 54 persen terhadap orang dewasa yang berusia 20 hingga 45 tahun.
Baca juga: Lembur 2 Jam Seminggu Sekali Tingkatkan Risiko Stroke
Kita mungkin berpikir bahwa stroke tidak akan menyerang seseorang yang berusia muda. Mitos tersebut kini terbantahkan.
Jumlah orang yang terkena stroke memang menurun, namun jumlah orang yang terkena stroke pada usia muda justru meningkat. Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Neroulogy menunjukkan bahwa pada tahun 1999 dan 2005 di Cincinnati, terjadi penurunan stroke pada orang yang berusia 71 hingga 69 tahun.
Namun ada peningkatan 13 hingga 19 persen pada orang yang berusia 20 hingga 54 tahun. Meskipun hal ini dibantah oleh Andrew Russman, DO, seorang ahli saraf dan spesialis perawatan stroke di Cleveland Clinic.
Ia berujar, memang beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan stroke pada usia muda, tetapi buktinya kurang. Insiden stroke mengalami penurunan secara keseluruhan, mungkin ini disebabkan adanya edukasi untuk lebih mengenali stroke pada usia muda.
Masih ada perbedaan pendapat antara satu pihak dengan pihak lainnya. Tetapi data statistik di Amerika menunjukan stroke yang terjadi pada usia di bawah 45 tahun menyerang sekitar 7 hingga 15 orang per 100,000.
Menurut S. Ausim Azizi, MD, pimpinanan jurusan Neurology dan dosen neurology Temple University Medical School di Philadelphia, “Dibandingkan stroke pada usia lanjut, stroke di usia muda adalah penyakit yang berbeda.”
Infeksi, trauma gangguan jantung, dehidrasi, sickle cell disease bisa menjadi penyebab paling umum stroke pada usia muda.
Penurunan asupan atau supply darah ke otak mengakibatkan terjadinya stroke. Stroke isemik biasanya menjadi penyebab yang sering terjadi, yaitu karena adanya pembekuan darah di dalam jantung atau pembuluh darah.
Baca juga: Mengenal Trombektomi, Vacuum Cleaner Otak yang Bisa Tangani Stroke
Penyebab lainnya adalah pembedahan pembuluh darah di leher, di mana pembekuan diakibatkan oleh robekan kecil pada pembuluh darah besar dan darah dikirim ke otak. Migrain, pil KB, kehamilan, dan merokok juga diidentidikasi sebagai penyebab stroke usia muda.
Menurut peneliti asal Prancis, perubahan hormon yang terjadi pada usia muda, terutama hormon yang membuat seseorang tinggi, dapat meningkatkan risiko dua hingga lima kali.
The Collaborative Group for the Study of Stroke in Young Women mengemukakan bahwa pil KB dapat meningkatkan risiko jika diminum oleh perempuan yang memiliki darah tinggi atau migrain, apalagi jika perempuan tersebut perokok berat.