Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Tyo Pakusadewo, Kenali Risiko Stroke di Usia Muda

Kompas.com - 10/07/2019, 16:31 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Sumber

Ini disebabkan karena pil kontrasepsi mengubah agregasi platelet, sehingga meningkatkan aktivitas antitrombin III, mengakibatkan pembekuan pada tingkat tertentu. Kehamilan juga mampu meningkatkan sekitar 13 kali risiko terjadinya stroke iskemik pada perempuan.

Kardiogenik juga bisa menjadi pemicu. Yang termasuk dalam kardiogenik adalah sakit jantung, kelainan katup jantung, patent foramen ovale – ini merupakan lubang pada jantung di sisi kanan dan kiri.

Bahkan obesitas dan kecanduan alkohol dapat menyebabkan masalah pada jantung sehingga membuat Anda terkena stroke. Narkoba tipe amphetamine, termasuk kokain, meth, marijuana juga adalah hal yang perlu dihindari.

Gejala stroke yang dapat dikenali

Ada beberapa gejala yang dapat perhatikan, untuk memudahkannya biasanya disebut dengan “FAST“:

F: Face (wajah), caranya dengan menundukkan wajah Anda, cobalah untuk tersenyum. Jika Anda tidak bisa mengangkat kedua sisi mulut, maka mungkin ada sesuatu yang salah.

A: Arm (lengan), cobalah untuk mengangkat lengan. Jika salah satu tangan Anda jatuh lunglai ke bawah, maka Anda perlu waspada.

Baca juga: Studi: Perokok Berisiko Terserang Stroke Berkali-kali

S: Speech (bicara), cobalah untuk berbicara, ucapkan kalimat mudah. Jika terdapat keanehan dalam pelafalan kata, seperti mendadak cadel, maka Anda harus segera menganalisis gejala lainnya.

T: Time (waktu), Jika semua gejala itu Anda alami, maka jangan buang waktu lagi, segera pergi ke dokter!

Bagaimana cara mencegah stroke pada usia muda?

Kelebihan berat badan adalah salah satu penyebab yang mesti dihindari, karena kelebihan berat badan dapat memicu kolestrol tinggi, diabetes, hingga darah tinggi. Memang penyakit tersebut juga bisa diturunkan lewat gen.

Namun, dengan makan makanan tidak sehat, Anda akan meningkatkan risiko dua kali lipat. Ada beberapa cara lainnya, seperti:

Olahraga yang teratur untuk kesehatan tubuh Anda dan menjaga berat badan yang stabil. Olahraga juga mampu membakar lemak dan kalori, sehingga tidak terjadi penyumbatan pada pembuluh darah akibat lemak jenuh yang berkumpul.

  • Diet makan makanan rendah lemak, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan gandum utuh.
  • Pantau tekanan darah Anda setiap saat, sehingga Anda tahu harus melakukan apa jika tekanan darah Anda tinggi.
  • Cek juga tingkat kolesterol Anda.
  • Menghindari rokok, narkoba, dan alkohol.
  • Kunjungi dokter untuk konsultasi lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau