Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Temukan "Planet Terlarang" Berukuran 3 Kali Bumi

Kompas.com - 31/05/2019, 20:30 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Kota atau hutan terlarang biasa kita jumpai dalam cerita rakyat Indonesia atau dongeng-dongeng Hollywood. Semuanya menandakan wilayah yang tak boleh didatangi atau terlarang bagi penduduk sekitar karena menyimpan rahasia dan bahaya besar.

Daerah terlarang mungkin terkesan hanya sebuah fiksi di zaman serba canggih dan mudah dijangkau seperti sekarang. Tapi, ternyata tidak melulu bagitu.

Salah satu tim astronom internasional baru-baru ini menemukan sebuah "Planet Terlarang" yang berjarak sekitar 920 tahun cahaya dari Bumi.

Planet ini diberi julukan sebagai planet terlarang oleh para peneliti karena terkunci dalam orbit yang sangat dekat dengan induknya.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Kenapa Planet Mars Berwarna Merah?

Konfigurasi orbit planet yang mirip Neptunus itu bahkan disebut jarang terlihat.

Hasil ini diterbitkan dalam buletin bulanan dari Royal Astronomical Society. Astronom menggambarkan planet ini mirip Neptunus dan berjarak sangat dekat dengan bintang inangnya.

Hal itu membuat planet ini hanya membutuhkan 1,34 hari di bumi untuk menyelesaikan satu orbit.

Untuk mendeskripsikan kedekatan orbit ini, para astronom memberi istilah "gurun Neptunus".

"Istilah 'gurun Neptunus' berasal dari pengamatan bahwa ada beberapa planet massa menengah pada periode (orbital) yang sangat singkat," ungkap Coel Hellier, astronom yang tidak terlibat dalam penelitian ini dikutip dari Gizmodo, Rabu (29/05/2019).

Namun, letak antara planet dan bintang tersebut dianggap para astronom sebagai sesuatu yang janggal. Pasalnya, dengan jarak sedekat itu, bintang induk dapat membakar planet tersebut hingga ke intinya.

Planet dengan nama formal NGTS-4b ini justru menunjukkan anomali dan menentang teori itu.

Benda yang dianggap aneh ini ditemukan oleh sebuah tim yang dipimpin oleh Richard West, seorang astronom University Warwick menggunakan teleskop Next-Generation Transit Survey (NGTS). Dalam laporannya, West menyebut bahwa ukuran planet ini sekitar 3 kali Bumi.

Melalui NGTS, West dan koleganya menemukan bahwa planet itu bergerak di antara Bumi dan bintang inangnya. Tak hanya itu, NGTS juga membuat tim ini mampu mengamati lama putaran rotasi planet tersebut.

Ini merupakan pencapaian yang belum pernah dilakukan teleskop berbasis darat lainnya.

Baca juga: Mungkinkah Manusia Akan Mengungsi ke Planet Mars?

Planet terlarang

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau