Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Sains Jelaskan Cara Tubuh Bikin Anda Gampang Marah Saat Lapar

Kompas.com - 10/05/2019, 12:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh Amanda Salis


PERNAHKAH Anda membentak seseorang dengan penuh amarah ketika Anda lapar atau sebaliknya? Jika ya, Anda berarti pernah mengalami “hangry” atau “hanger”, campuran rasa lapar (hungry) dan marah (angry) - fenomena dimana orang menjadi galak dan pemarah ketika mereka terlambat makan.

Akan tetapi, dari mana datangnya fenomena ini? Lantas mengapa hanya beberapa orang yang menjadi hangry? Jawabannya terletak pada beberapa proses yang terjadi di dalam tubuh Anda ketika membutuhkan makanan.

Mekanisme fisiologis dari “hanger”

Karbohidrat, protein, dan lemak yang berasal dari semua makanan yang Anda konsumsi dicerna menjadi gula sederhana (seperti glukosa), asam amino, dan asam lemak bebas. Nutrisi ini masuk ke aliran darah Anda untuk kemudian didistribusikan ke organ dan jaringan dan digunakan untuk energi.

Seiring berjalannya waktu setelah Anda makan, jumlah nutrisi yang beredar dalam aliran darah Anda mulai berkurang. Jika kadar glukosa darah Anda turun drastis, otak Anda akan menganggapnya sebagai situasi yang mengancam nyawa.

Seperti yang Anda ketahui, tidak seperti kebanyakan organ dan jaringan lain di tubuh Anda yang dapat menggunakan berbagai nutrisi untuk tetap berfungsi, otak Anda sangat bergantung pada glukosa untuk melakukan tugasnya.

Anda mungkin sudah menyadari ketergantungan otak Anda akan glukosa; hal-hal sederhana bisa menjadi sulit dilakukan ketika Anda lapar dan kadar glukosa darah turun.

Anda mungkin merasa sulit berkonsentrasi, misalnya, atau Anda mungkin membuat kesalahan konyol. Atau Anda mungkin pernah menyadari bahwa kata-kata yang Anda ucapkan menjadi kacau atau berantakan ketika lapar.

Hal lain yang dapat menjadi lebih sulit ketika Anda lapar adalah berperilaku sesuai norma yang diterima secara sosial, seperti tidak membentak orang.
 
Jadi, meski Anda mungkin dapat berusaha tidak marah pada rekan Anda, Anda mungkin saja kecolongan dan secara tidak sengaja membentak orang yang paling dekat dengan Anda atau yang paling Anda pedulikan, seperti pasangan dan teman. Terdengar akrab?

Sebuah respons tubuh lainnya

Selain penurunan konsentrasi glukosa darah, sebuah alasan lain mengapa orang menjadi hangry adalah adanya respons kontra-regulasi glukosa. Begini penjelasannya.

Ketika kadar glukosa darah turun hingga batas tertentu, otak Anda mengirimkan instruksi ke beberapa organ dalam tubuh Anda untuk membentuk dan melepaskan hormon yang meningkatkan jumlah glukosa dalam aliran darah Anda.

Empat hormon kontra-regulasi glukosa utama adalah: hormon pertumbuhan dari kelenjar hipofisis yang terletak jauh di dalam otak, glukagon dari pankreas, dan adrenalin (yang kadang disebut epinefrin) dan kortisol yang keduanya berasal dari kelenjar adrenalin.

Dua hormon yang terakhir ini adalah hormon stres yang dilepaskan ke aliran darah Anda dalam berbagai macam situasi yang memicu stres.

Faktanya, adrenalin adalah salah satu hormon yang dilepaskan ke aliran darah Anda untuk memberikan respons “lawan atau lari” terhadap hal-hal yang mengancam tiba-tiba. Seperti ketika Anda melihat, mendengar, atau bahkan memikirkan sesuatu yang mengancam keselamatan Anda. Respons yang sama terjadi ketika Anda lapar.

Bawaan lahir dan lingkungan

Alasan lain keterkaitan kelaparan dengan kemarahan adalah karena keduanya dikendalikan oleh gen yang sama. Produk dari salah satu gen tersebut adalah neuropeptida Y, zat kimia otak alami yang dilepaskan ke otak ketika Anda lapar. Zat ini merangsang nafsu makan dengan bertindak pada berbagai reseptor di otak, termasuk yang disebut dengan reseptor Y1.

Selain bertindak di otak untuk mengontrol lapar, neuropeptida Y dan reseptor Y1 juga mengatur kemarahan orang. Kemudian, orang-orang dengan tingkat neuropeptida Y yang tinggi dalam cairan otak dan sumsum tulang belakang mereka juga cenderung menunjukkan tingkat agresivitas yang tinggi.

Seperti yang Anda ketahui, ada beberapa jalur yang bisa membuat Anda rentan marah ketika lapar. Hanger tidak diragukan lagi merupakan mekanisme bertahan hidup yang telah membantu kehidupan manusia dan hewan lainnya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau