Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 200 Ribu Virus Baru Bersembunyi di Laut, Ini Maknanya bagi Kita

Kompas.com - 01/05/2019, 11:00 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalamnya lautan ternyata masih menyimpan berbagai kehidupan yang belum terungkap. Buktinya, tim peneliti berhasil menemukan ratusan ribu virus baru selama melakukan ekspedisi antar kutub.

Saat mereka melakukan ekspedisi untuk mempelajari kehidupan laut, mereka menemukan sekitar 195.728 virus yang hampir belum pernah di ketahui sebelumnya.

Padahal sebelumnya, peneliti hanya mengenali sekitar 15.000 virus lautan. Jadi adanya temuan ini menjadi sebuah kesempatan besar untuk memahami planet kita, seperti evolusi dan juga potensi konsekuensi dari perubahan iklim.

Baca juga: NASA: Perjalanan Antariksa Bikin Para Astronot Terserang Virus Herpes

Sepanjang tahun 2009 hingga 2013, peneliti mengumpulkan sampel air dari kedalaman 4000 meter atau lebih.

Peneliti juga mengidentifikasi galur baru dari menganalisis mikroba dan mahluk hidup lain di lautan. Dalam melakukan ekpedisi ini, peneliti menumpang Kapal Tara, sebuah kapal yang memang bertugas untuk mempelajari lautan dan sudah bertugas lebih dari satu dekade.

"Virus adalah hal kecil yang tidak dapat Anda lihat, tetapi karena jumlahnya yang sangat besar, keberadaannya pun sangat berarti," kata Matthew Sullivan, ahli mikrobiologi dari Ohio State University, seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (27/4/2019).

Dari studi tersebut, peneliti kemudian membagi virus yang ditemukan dalam 5 zona ekologi, yakni dari semua kedalaman di Arktik dan Antartika, dan 3 kedalaman dari wilayah Tropis dan sedang. Peneliti juga mengungkapkan, jika wilayah Arktik merupakan yang paling banyak macamnya.

Baca juga: Sama-sama Sebabkan Sakit, Apa Beda Infeksi Bakteri dan Virus?

Lebih lanjut lagi, temuan ini juga penting bagi ilmu pengetahuan karena membantu peneliti untuk secara akurat mengkalkulasi keseimbangan oksigen dan karbondioksida di atmosfer.

Sebagai catatan, organisme laut membantu mendaur ulang oksigen, sementara lautan menyerap CO2. Jadi semakin banyak kehidupan di bawah laut berarti lebih banyak C02 yang dirubah menjadi karbon organik dan biomassa.

Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Cell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau