Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Indonesia Kaya, Kebun Raya Bogor Pamerkan 43 Jenis Tumbuhan Baru

Kompas.com - 25/04/2019, 20:06 WIB
Julio Subagio,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pengungkapan spesies baru dapat berperan sebagai informasi untuk upaya konservasi secara keseluruhan.

Sebagai bentuk konservasi serta edukasi publik, Kebun Raya Bogor menggelar Press Tour bertajuk “Penemuan Jenis Baru Begonia, Hoya, dan Murraya” pada hari Kamis (25/4/2019).

Dalam kesempatan ini, dipamerkan 32 spesies baru dari genus Begonia yang telah diterbitkan dalam 21 publikasi ilmiah internasional yang merupakan hasil ekspedisi dan penelitian selama kurun waktu 10 tahun terakhir.

“Indonesia diperkirakan memliki lebih dari 400 spesies Begonia dari total 1.924 spesies yang terdapat di kawasan tropis di dunia”, jelas peneliti Begonia Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, Wisnu Aji Handoyo.

Baca juga: Alasan Para Peneliti Ngotot Mencari Spesies Baru di Indonesia

Dari 32 spesies tersebut, diantaranya adalah Begonia matarombeoensis dan Begonia balgooyi yang ditemukan di Sulawesi Tenggara, serta Begonia galeolepis yang dikukuhkan sebagai spesies baru melalui identifikasi lanjut koleksi Begonia Kebun Raya Bogor.

Begonia galeolepis Begonia galeolepis

Saat ini, Kebun Raya Bogor sedikitnya memiliki sekitar 70 spesies Begonia.

Spesies tumbuhan baru lain yang turut dipamerkan adalah kemuning Murraya cyclopensis yang ditemukan di Cagar Alam Kemiri Said, Pegunungan Cyclops, Papua oleh I Nyoman Lugrayasa dari Kebun Raya Bali pada tahun 2001.

Semula, kemuning ini diidentifikasi sebagai Murraya paniculata. Namun setelah dilakukan penelitian lanjutan terkait karakter morfologi bunga dan buah, ternyata karakter yang dimilikinya berbeda.

Perbedaan ini terletak pada keberadaan bulu pada ranting, rakis, dan tangkai daun.

Baca juga: Kebun Raya Punya 5 Fungsi, Apa Sajakah Itu?

Kemuning Murraya cyclopensis Kemuning Murraya cyclopensis

“Selain ukuran bunganya lebih kecil, buahnya membulat dan berwarna merah serta bijinya membundar berbulu pendek, lebat serta mempunyai aril yang menutupi biji berwarna merah” jelas Inggit Puji Astuti, peneliti Rutaceae & Poaceae Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI.

Selain itu, telah ditemukan juga sebanyak 10 spesies baru tanaman Hoya dari hasil penelitian selama tahun 2014 hingga 2019.

“Tanaman Hoya ini sulit diidentifikasi karena merupakan sukulen, sehingga ukuran dan bentuk daun berubah saat dikeringkan”, jelas Sri Rahayu, peneliti Apocynaceae Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI.

Hal lain yang menjadi kendala adalah perkembangan generatifnya yang relatif lambat.

Hoya rigidifolia dan Hoya narcissiflora Hoya rigidifolia dan Hoya narcissiflora

Spesies tanaman Hoya baru yang dipamerkan antara lain adalah Hoya decipulae, H. solokensis, H. rigidifolia, H. sumatrana, H. rintzii, H. undulata, H. narcissiflora, H. corneri, serta subspesies baru H. fauziana spp. angulata dan H. danumensis spp. amarii.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau