Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Usai, Waktunya "Move On" dari Rivalitas dengan 5 Cara Ini

Kompas.com - 18/04/2019, 18:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia telah melaksanakan "hajatan" besarnya kemarin, Rabu (17/04/2019). Dengan diselenggarakannya pemilihan presiden dan legislatif kemarin, sudah seharusnya menjadi akhir dari rivalitas kubu-kubu yang memperebutkan jabatan di pemerintahan itu.

Dengan kata lain, sudah waktunya kita move on dari pertarungan politik yang berlangsung beberapa bulan terakhir. Sayangnya, masih banyak orang yang berkutat dengan rivalitas ini.

Jika sudah begitu, apa yang harus dilakukan? Merangkum dari Forbes, setidaknya ada 5 langkah untuk move on dari pemilu yang berlangsung kemarin.

Baca juga: Seluk Beluk Tinta Ungu Pemilu, dari India hingga Bersertifikasi Halal

1. Akui Kesedihan Anda

Bagi kubu yang kalah dalam pemilu kali ini, sering kali ada perasaan untuk berusaha tegar. Tapi, menurut laporan di Forbes, Kamis (10/11/2016), tidak memberi ruang bagi kesedihan sebenarnya adalah penolakan.

Bersedih dan memproses emosi kita merupakan hal yang alami.

Tulisan Megan Bruneau itu menyarankan untuk membuka diri terhadap semua hasil yang muncul dengan tidak menghakimi dan mencoba menerima. Menurutnya, menuliskan perasaan Anda atau mengatakannya dengan keras bisa membantu melegakan diri.

Bruneau juga menggarisbawahi bahwa perasaan tersebut tidak kekal. Artinya, perasaan itu datang dan pergi serta merupakan sebuah proses yang normal.

2. Menerapkan Mekanisme Coping

Mengutip dari Medical Dictionary, coping skill adalah suatu pola karakter atau perilaku yang dapat meningkatkan kemampuan adaptasi seseorang. Coping skill juga bisa dipandang sebagai suatu kemampuan menghadapi stres untuk mendorong diri agar tetap terus maju mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Hal tersebut termasuk kemampuan dalam memegang teguh nilai atau kepercayaan, kemampuan mengatasi masalah, bersosialisasi, menjaga kesehatan, dan juga kemampuan dalam menjaga komitmen.

Tak hanya bagi pendukung kubu yang kalah, coping skill juga perlu dimiliki bagi kubu yang menang. Tujuannya adalah untuk tidak senang secara berlebihan sehingga menimbulkan masalah dengan kubu lawan.

Metode coping ditujukan untuk menenangkan diri, yang biasanya tidak bisa dilakukan sendirian. Menurut laporan Burneau, mekanisme coping "sehat" misalnya seperti bercerita kepada teman atau keluarga tentang perasaan yang dialami, mendengarkan musik, yoga, atau berjalan-jalan.

Perlu diingat juga, coping menitikberatkan pada spektrum. Untuk itu, jangan menilai diri sendiri melakukan coping "kurang sempurna".

Baca juga: Bukan Gangguan Jiwa, Caleg Stres Pasca Pemilu Perlu Penanganan

3. Bersimpati

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau