KOMPAS.com - Indonesia telah melaksanakan "hajatan" besarnya kemarin, Rabu (17/04/2019). Dengan diselenggarakannya pemilihan presiden dan legislatif kemarin, sudah seharusnya menjadi akhir dari rivalitas kubu-kubu yang memperebutkan jabatan di pemerintahan itu.
Dengan kata lain, sudah waktunya kita move on dari pertarungan politik yang berlangsung beberapa bulan terakhir. Sayangnya, masih banyak orang yang berkutat dengan rivalitas ini.
Jika sudah begitu, apa yang harus dilakukan? Merangkum dari Forbes, setidaknya ada 5 langkah untuk move on dari pemilu yang berlangsung kemarin.
Baca juga: Seluk Beluk Tinta Ungu Pemilu, dari India hingga Bersertifikasi Halal
1. Akui Kesedihan Anda
Bagi kubu yang kalah dalam pemilu kali ini, sering kali ada perasaan untuk berusaha tegar. Tapi, menurut laporan di Forbes, Kamis (10/11/2016), tidak memberi ruang bagi kesedihan sebenarnya adalah penolakan.
Bersedih dan memproses emosi kita merupakan hal yang alami.
Tulisan Megan Bruneau itu menyarankan untuk membuka diri terhadap semua hasil yang muncul dengan tidak menghakimi dan mencoba menerima. Menurutnya, menuliskan perasaan Anda atau mengatakannya dengan keras bisa membantu melegakan diri.
Bruneau juga menggarisbawahi bahwa perasaan tersebut tidak kekal. Artinya, perasaan itu datang dan pergi serta merupakan sebuah proses yang normal.
2. Menerapkan Mekanisme Coping
Mengutip dari Medical Dictionary, coping skill adalah suatu pola karakter atau perilaku yang dapat meningkatkan kemampuan adaptasi seseorang. Coping skill juga bisa dipandang sebagai suatu kemampuan menghadapi stres untuk mendorong diri agar tetap terus maju mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Hal tersebut termasuk kemampuan dalam memegang teguh nilai atau kepercayaan, kemampuan mengatasi masalah, bersosialisasi, menjaga kesehatan, dan juga kemampuan dalam menjaga komitmen.
Tak hanya bagi pendukung kubu yang kalah, coping skill juga perlu dimiliki bagi kubu yang menang. Tujuannya adalah untuk tidak senang secara berlebihan sehingga menimbulkan masalah dengan kubu lawan.
Metode coping ditujukan untuk menenangkan diri, yang biasanya tidak bisa dilakukan sendirian. Menurut laporan Burneau, mekanisme coping "sehat" misalnya seperti bercerita kepada teman atau keluarga tentang perasaan yang dialami, mendengarkan musik, yoga, atau berjalan-jalan.
Perlu diingat juga, coping menitikberatkan pada spektrum. Untuk itu, jangan menilai diri sendiri melakukan coping "kurang sempurna".
Baca juga: Bukan Gangguan Jiwa, Caleg Stres Pasca Pemilu Perlu Penanganan
3. Bersimpati
Baik pendukung kubu yang kalah ataupun menang, percayalah Anda tidak sendiri merasakan pengalaman Anda. Melepaskan kesedihan maupun merayakan kemenangan lebih sulit jika kita sendirian.
Untuk itu, Anda bisa mengintip media sosial bahwa perasaan yang kini dirasakan bukan milik Anda seorang diri. Cara ini bertujuan untuk menumbuhkan simpati satu sama lain.
4. Harapan Tak Selalu Terealisasi
Anda perlu menyadari bahwa harapan tak selalu bisa direalisasikan. Cobalah untuk jujur pada diri sendiri bahwa saat ini Anda mungkin terjebak pada harapan.
Sayangnya, ketika terjebak pada harapan yang besar, sering kali hal itu menghalangi Anda untuk maju.
Bisa jadi, saat ini Anda terpaku pada emosi kegelisahan dan kemarahan yang dirasakan. Melansir dari Psycology Today, Rabu (09/11/2016), Anda mungkin mengabaikan bahwa hasil akhir dari pemilu kali ini tampak akan kurang penting bagi kita dalam beberapa minggu atau bulan ke depan.
5. Apakah Hasilnya Berpengaruh Langsung Pada Diri Anda?
Coba tanyakan pada diri Anda, apakah hasil resmi yang akan dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendatang akan punya pengaruh langsung pada kehidupan Anda?
Apakah kehidupan Anda sehari-hari akan serta merta berubah dengan hasil tersebut? Bagi kebanyakan dari kita, jika memag ada perubahan tentu akan sangat kecil.
Anda akan tetap bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Jadi, pertimbangkan lagi apa yang mungkin Anda lakukan jika para calon pemimpin tersebut terpilih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.