KOMPAS.com - Setelah banjir bandang melanda wilayah Sentani, Papua, masyarakat dihebohkan dengan temuan bangkai hiu berukuran sekitar 30 sentimeter. Warga setempat dan beberapa kalangan meyakini itu adalah hiu air tawar.
Benarkah demikian?
Selvia Oktaviani selaku peneliti hiu dari Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan, hiu yang ditemukan di Sentani sebenarnya adalah hiu karang sirip hitam.
Baca juga: DNA Hiu Putih Bisa Jadi Petunjuk Penting Pengobatan Kanker Manusia
"Jika dilihat dari ciri morfologinya, semua siripnya baik sirip punggung, sirip dada atau sirip ekor, semuanya ada warna kehitaman di ujungnya," kata Selvia dihubungi Kompas.com, Rabu (20/3/2019).
"Kalau dilihat dari ciri itu, dia mirip sama Blacktip reef shark atau yang biasa kita bilang hiu karang blacktip (sirip hitam) atau nama ilmiahnya Carcharhinus melanopterus," jelas Selvia.
Hiu karang sirip hitam tersebar di seluruh perairan Indonesia, dari Samudra Hindia sampai Samudra Pasifik.
Selvia menekankan, hiu yang ditemukan di Sentani bukan hiu air tawar seperti yang selama ini diberitakan.
"Di namanya saja ada kata reef ya, berarti memang hiu itu bukan jenis air tawar yang diberitakan orang-orang. Jadi dia itu memang spesies yang hidup di perairan laut," tegasnya.
Menjawab pertanyaan ini, Selvia telah mendiskusikan hal tersebut dengan seniornya yang juga peneliti hiu dan pari dari LIPI, Fahmi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.