KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengatakan, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno cukup menyoroti masalah stunting dalam debat putaran ketiga.
"Sudah secara garis besar dengan program promotif dan preventif," kata Daeng saat dihubungi kantor berita Antara, Minggu malam (17/3/2019).
Daeng menuturkan, cawapres juga menyapaikan lebih spesifik program untuk mengatasi stunting seperti fokus pada 1.000 hari pertama kehidupan, sanitasi yang baik dan pemberian asupan makanan tambahan bagi anak.
Baca juga: Disinggung dalam Debat Pilpres Ketiga, Apa Itu Stunting dan Dampaknya?
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dalam debat putaran ketiga berjanji bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widoko-Ma'ruf Amin akan menurunkan tingkat stunting hingga 10 persen.
Daeng mengatakan, sekarang ini angka stunting di Indonesia 30,8 persen. Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengharapkan angka stunting di bawah 20 persen.
"Memang ada perbedaan sekitar 10 persen untuk mencapai harapan WHO. Ini tidak mudah dicapai. Perlu kerja keras ekstra keras di bidang kesehatan," ujarnya.
Daeng menuturkan untuk penanganan masalah stunting, maka program promotif dan preventif dari awal kehidupan manusia perlu digalakkan khususnya saat kehamilan dan 1.000 hari pertama kehidupan dengan jaminan asupan gizi yang cukup dan tercegah dari terjangkitnya penyakit yang merupakan faktor dominan penyebab stunting.
Baca juga: Beda Pemahaman Stunting antara Sandiaga dan Maruf Amin dalam Debat
Debat putaran ketiga antara cawapres nomor urut 1 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno mengangkat tema Pendidikan, Ketenagakerjaan, Kesehatan, Sosial dan Budaya.
Pemilihan presiden (pilpres) dan wakil presiden 2019 diikuli dua pasangan calon, yakni nomor urut 01 Joko Widoko-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.