KOMPAS.com - Para ilmuwan baru saja menemukan makhluk kecil yang bisa "memakan" polusi sekaligus menghasilkan listrik. Makhluk tersebut adalah bakteri di kedalaman Taman Nasional Yellowstone, AS.
Para ilmuwan menargetkan mikroba "elektrogenik" itu sebagai penghasil daya yang dimanfaatkan di masa depan.
Meski begitu, rencana para ilmuwan ini mungkin tidak mudah. Dalam publikasinya di Journal of Power Sources, para peneliti mengakui bahwa kerumitan mungkin terjadi karena habitat asli bakteri ini adalah lingkungan ekstrem.
Itu sebabnya, mereka harus menguji kemampuan bakteri di lapangan terlebih dahulu.
Baca juga: Temuan Baru Bakteri di Luar Angkasa Bermutasi, Apakah Berbahaya?
"Ini adalah pertama kalinya bakteri tersebut dikumpulkan in situ di lingkungan yang ekstrem seperti pemandian air panas alkali," ungkap Abdelrhman Mohamed, pemimpin penelitian ini dikutip dari The Independent, Jumat (08/03/2019).
Tim dari Washington State University tersebut kemudian memasukkan elektroda dari empar mata air panas ke dalam air tersebut. Selanjutnya, mereka meninggalkannya selama sebulan agar bakteri bisa mengkolonialisasi mata air tersebut.
"Kondisi alam yang ditemukan dalam fitur panas bumi seperti mata air panas sulit untuk ditiru di pengaturan laboratorium," kata Dr Haluk Beyenal, pengawas penelitian ini.
"Jadi, kami mengembangkan strategi baru untuk memperkaya bakteri yang suka panas di lingkungan alami mereka," imbuhnya.
Uniknya, beberapa bakteri penghasil listrik itu memiliki kemampuan untuk mengubah polutan beracun menjadi zat yang kurang berbahaya.
Ketika melakukannya, elektron yang melewati tubuh mereka saat mencerna makanan dibuang ke luar tubuh pada mineral atau logam. Mereka menggunakan struktur seperti rambut yang menonjol keluar dari tubuh seperti kabel untuk melakukan itu.
Ini menghasilkan aliran listrik dalam proses yang efisien. Menurut para peneliti, ini dapat digunakan dalam aplikasi perangkat berdaya rendah.
Sementara para ilmuwan berharap bahwa suatu hari mikroba ini dapat memberi daya pada semua jenis sistem, mereka telah dibatasi oleh segelintir varietas yang telah ditanam di laboratorium.
Tetapi dengan mempekerjakan populasi yang terjadi secara alami di tempat-tempat seperti Yellowstone. Mereka berharap dapat mengembangkan sesuatu yang membantu menghasilkan listrik sekaligus membersihkan polutan.
Baca juga: Seberapa Jahat Bakteri yang Ada di Sepatu Kita? Pakar Menjawabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.