Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ramuan Keabadian" Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Makam China Kuno

Kompas.com - 06/03/2019, 18:04 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Berumur panjang dan hidup abadi mungkin adalah impian banyak orang yang hidup ribuan tahun lalu. Mereka mencari dan membuat aneka ramuan yang bisa mewujudkan mimpi itu dan jejaknya ditemukan belum lama ini.

Saat menelusuri kuburan China kuno, tim arkeolog menemukan sebuah pot perunggu dengan cairan kuning berusia 2.000 tahun. Para ahli yakin, cairan itu dipercaya sebagai ramuan keabadian pada masanya.

Xinhua melaporkan, tim arkeolog China menemukan pot perunggu itu di Provinsi Henan, China Tengah. Tepatnya di situs arkeologi yang ada di dekat kota Luoyang.

Selain pot berisi cairan, mereka juga menemukan beberapa pot tanah liat yang dicat, artefak peruggu, dan lampu hias berbentuk angsa.

Baca juga: 50 Tahun Lalu, Astronot NASA Kirim Hadiah Natal Abadi dari Bulan

Saat pot perunggu pertama kali digali pada Oktober 2018, para ahli berasumsi cairan itu adalah minuman beralkohol karena memiliki aroma anggur.

Namun pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa cairan sekitar 3,5 liter itu terbuat dari kalium nitrat dan alunite. Dua unsur kimia yang tercantum dalam resep ramuan keabadian yang ditulis dengan teks Tao kuno.

"Untuk pertama kalinya mitos ramuan keabadian benar-benar ditemukan di China," kata Shi Jiazhen, kepala Institut Relik Budaya dan Arkeologi di Luoyang kepada Xinhua.

"Cairan itu menjadi petunjuk berharga atas pemikiran orang China kuno agar bisa mencapai keabadian. Makam itu memiliki banyak hal yang bisa mengantarkan kita ke kehidupan bangsawan Han Barat serta ritual pemakaman dan kebiasaan masa itu,” imbuhnya.

Tentu saja cairan itu tidak berhasil memberi keabadian seperti yang diinginkan masyarakat pada masa itu.

Melansir IFL Science, Selasa (5/3/2019), kalium nitrat adalah garam ionik yang digunakan untuk pupuk, kembang api, dan pemrosesan daging. Bahan kimia ini dapat menjadi racun bila dipakai dalam konsentrasi tinggi.

Sementara Alunite digunakan untuk memproduksi tawas dalam proses industri dan teknik persiapan makanan.

Menggunakan alkemia dalam pencarian keabadian adalah hal yang ditemukan di sepanjang zaman di seluruh dunia, dari Eropa abad pergengahan hingga Jepang feodal.

Baca juga: Elon Musk: Riset Kecerdasan Buatan Bisa Ciptakan Diktator yang Abadi

Kaisar China sangat terobsesi dengan gagasan itu. Seperti dampak yang telah dijelaskan di atas, catatan sejarah menunjukkan sebagin besar kaisar dan bangsawan China lain meninggal karena keracunan merkuri. Ini kungkin gara-gara ramuan keabadian itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau