Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk: Riset Kecerdasan Buatan Bisa Ciptakan Diktator yang Abadi

Kompas.com - 07/04/2018, 20:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Bisa dibilang bahwa Elon Musk merupakan salah satu pakar teknologi yang pesimis dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI).

Pada tahun lalu, CEO Space X dan Tesla ini, bersama 100 pakar AI, menandatangani surat terbuka yang meminta Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) untuk melarang teknologi robot pembunuh.

Kali ini, Musk kembali mengungkapkan kekhawatirannya tentang munculnya diktator abadi berkat riset kecerdasan buatan.

Dalam film dokumenter baru berjudul Do You Trust This Computer?,  Musk mengatakan, kita dengan cepat bergerak menuju kecerdasan digital super yang jauh melebihi manusia. Aku kira ini sudah sangat jelas. Jika ada satu perusahaan atau satu kelompok orang yang bisa menciptakan kecerdasan digital super seperti Tuhan, mereka bisa mengambil alih dunia.

Baca juga : Elon Musk dan 100 Pakar AI Desak PBB untuk Larang Robot Pembunuh

Kekhawatiran Musk sebenarnya bukan tanpa alasan.

Bayangkan bila ada sebuah jaringan jutaan komputer yang memiliki akses terhadap informasi semua manusia. Jaringan ini juga dapat membuat jutaan kalkulasi dalam sepersekian detik dan mengontrol ekonomi, serta sistem senjata di seluruh dunia. Tentu itu akan menjadi mimpi terburuk manusia.

Sebuah diktator robot juga memiliki satu keunggulan mengerikan dibandingkan diktator manusia, yaitu kemampuan untuk hidup selamanya.

Dilansir dari Live Science, Jumat (6/4/2018), Musk mengatakan, setidaknya kalau ada seorang diktator manusia, orang tersebut suatu saat akan mati. Tapi bagi AI tidak ada yang namanya kematian.

“Ia akan hidup selamanya, dan kita semua tidak akan pernah bisa lepas dari diktator yang abadi tersebut,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau