KOMPAS.com -Kelanggengan hubungan membutuhkan kepekaan akan perasaan pasangan. Sayangnya, banyak orang tidak peka pada perasaan pasangan.
Itu terungkap lewat penelitian Dr. Chrystyna Kouros dari Southern Methodist University (SMU) yang terbit di jurnal Family Process beberapa waktu lalu.
"Yang sering terjadi adalah tidak peka terhadap perubahan emosi pasangannya, khususnya saat pasangan sedang bersedih, perubahannya tidak kentara," kata Kouros.
Kepada Psychcentral, Kamis (8/3/2018), Kouros mengatakan bahwa kemampuan untuk menangkap sinyal kesedihan bisa mencegah perasaan negatif pasangan.
Kegagalan untuk menangkap sinyal itu akan mempengaruhi kualitas hubungan dan boleh jadi memicu berakhirnya hubungan.
Baca juga : Mengapa Banyak Orang Tidak Percaya Sains? Psikologi Menjelaskannya
Kouros mengajak pasangan untuk mengembangkan empati dan mampu membaca perasaan pasangan dengan akurat.
"Dengan akurasi empati, Anda menangkap petunjuk dari pasangan untuk mengetahui suasana hati mereka," kata Kouros.
Pendapat Kouros didasarkan pada hasil penelitian yang melibatkan 51 pasangan. Kouros dan tim meminta mereka menulis suasana hati diri sendiri dan pasangannya.
Dari riset ini, psikolog dari Universitas Wisconsin-Madison, Dr. Lauren M. Papp,mengajak setiap orang untuk memperhatikan pasangannya.
"Saya menyarankan agar pasangan menaruh sedikit usaha untuk memperhatikan pasangan mereka dan lebih berhati-hati dan pada saat Anda bersama pasangan Anda," katanya.
Hilangkan anggapan bahwa pasangan kita bisa membaca pikiran kita, dan mengharapkan memahami apa yang kita inginkan.
"Jika ada sesuatu yang ingin Anda bicarakan, maka komunikasikan itu. Ini komunikasi dua arah, bukan hanya tanggung jawab pasanganmu," kata Papp.
Baca juga : Penjelasan Psikologi di Balik Kaum Bumi Datar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.