KOMPAS.com - Hasil penelitian terbaru menunjukkan, perempuan berisiko mengalami defisiensi yodium selama kehamilan dan itu bisa memengaruhi perkembangan otak bayi dan keterampilan baca tulis di kemudian hari.
Sebuah tim dari Institut Penelitian Medis Menzies di Universitas Tasmania menemukan bahwa mengonsumsi suplemen yodium sebelum hamil adalah kunci untuk mempertahankan tingkat mikronutrien esensial yang memadai selama kehamilan.
Laura Laslett tahu tentang pentingnya yodium sebelum dia mengandung putranya, Samuel, tiga tahun lalu.
"Saya tahu (yodium) itu penting untuk perkembangan otak sehingga kami ingin memberi anak kami awal terbaik dalam hidup," katanya.
Baca juga: Sains Ungkap Jarak Waktu yang Ideal bagi Ibu untuk Hamil Lagi
"Sangat mudah untuk mengonsumsi suplemen dan kami tahu itu adalah hal yang baik untuk dilakukan sehingga itu adalah sesuatu yang kami lakukan sebagai bagian dari perencanaan untuk kehamilan," sambung Laslett.
Tetapi tidak semua perempuan yang mempersiapkan kehamilan menyadari kebutuhan akan yodium.
Yodium digunakan oleh kelenjar tiroid untuk membuat hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi.
Studi ini menguji kadar yodium dari 250 perempuan hamil.
Kristen Hynes, pemimpin studi tersebut, mengatakan kebutuhan asam folat sebelum dan selama tiga bulan pertama kehamilan sudah dipahami tetapi ada sedikit pemahaman tentang yodium.
"Studi kami menunjukkan bahwa meskipun masyarakat umum kini mempertimbangkan cukup yodium - melalui iodisasi roti -perempuan hamil tidak akan mendapatkan cukup nutrisi melalui itu," katanya.
"Hanya perempuan yang mengonsumsi sebelum kehamilan yang tampaknya mampu mempertahankan tingkat yodium yang cukup untuk perkembangan otak janin," imbuh Hynes.
Dia mengatakan perempuan hamil perlu meningkatkan asupan yodium mereka sebesar 50 persen untuk perkembangan otak optimal bayi mereka dan mengonsumsi suplemen sebelum kehamilan begitu penting.
"Kami pikir ini semua tentang membuat simpanan tiroid ke tingkat yang akan dipertahankan selama kehamilan," ujar Hynes.
"Anda bisa meningkatkan level begitu kehamilan dimulai tetapi mungkin tidak cukup untuk membuat Anda di kisaran yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," tambahnya.
Baca juga: Bukti Pertama Partikel Polusi Udara Capai Plasenta Ibu Hamil
Sebuah studi sebelumnya menunjukkan anak-anak dari perempuan yang kadar yodiumnya rendah selama kehamilan memiliki hasil pendidikan yang lebih buruk, terutama dalam hal literasi.