Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru: Asupan Yodium Saat Hamil Pengaruhi Perkembangan Otak Bayi

Kompas.com - 24/02/2019, 15:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Hasil penelitian terbaru menunjukkan, perempuan berisiko mengalami defisiensi yodium selama kehamilan dan itu bisa memengaruhi perkembangan otak bayi dan keterampilan baca tulis di kemudian hari.

Sebuah tim dari Institut Penelitian Medis Menzies di Universitas Tasmania menemukan bahwa mengonsumsi suplemen yodium sebelum hamil adalah kunci untuk mempertahankan tingkat mikronutrien esensial yang memadai selama kehamilan.

Laura Laslett tahu tentang pentingnya yodium sebelum dia mengandung putranya, Samuel, tiga tahun lalu.

"Saya tahu (yodium) itu penting untuk perkembangan otak sehingga kami ingin memberi anak kami awal terbaik dalam hidup," katanya.

Baca juga: Sains Ungkap Jarak Waktu yang Ideal bagi Ibu untuk Hamil Lagi

"Sangat mudah untuk mengonsumsi suplemen dan kami tahu itu adalah hal yang baik untuk dilakukan sehingga itu adalah sesuatu yang kami lakukan sebagai bagian dari perencanaan untuk kehamilan," sambung Laslett.

Tetapi tidak semua perempuan yang mempersiapkan kehamilan menyadari kebutuhan akan yodium.

Yodium digunakan oleh kelenjar tiroid untuk membuat hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi.

Studi ini menguji kadar yodium dari 250 perempuan hamil.

Kristen Hynes, pemimpin studi tersebut, mengatakan kebutuhan asam folat sebelum dan selama tiga bulan pertama kehamilan sudah dipahami tetapi ada sedikit pemahaman tentang yodium.

"Studi kami menunjukkan bahwa meskipun masyarakat umum kini mempertimbangkan cukup yodium - melalui iodisasi roti -perempuan hamil tidak akan mendapatkan cukup nutrisi melalui itu," katanya.

"Hanya perempuan yang mengonsumsi sebelum kehamilan yang tampaknya mampu mempertahankan tingkat yodium yang cukup untuk perkembangan otak janin," imbuh Hynes.

Dia mengatakan perempuan hamil perlu meningkatkan asupan yodium mereka sebesar 50 persen untuk perkembangan otak optimal bayi mereka dan mengonsumsi suplemen sebelum kehamilan begitu penting.

"Kami pikir ini semua tentang membuat simpanan tiroid ke tingkat yang akan dipertahankan selama kehamilan," ujar Hynes.

"Anda bisa meningkatkan level begitu kehamilan dimulai tetapi mungkin tidak cukup untuk membuat Anda di kisaran yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," tambahnya.

Baca juga: Bukti Pertama Partikel Polusi Udara Capai Plasenta Ibu Hamil

Ilustrasi hamil.Thinkstock Ilustrasi hamil.

Sebuah studi sebelumnya menunjukkan anak-anak dari perempuan yang kadar yodiumnya rendah selama kehamilan memiliki hasil pendidikan yang lebih buruk, terutama dalam hal literasi.

"Anak-anak yang ibunya memiliki kadar yodium yang memadai selama kehamilan memiliki skor NAPLAN yang di atas rata-rata Tasmania, lebih dekat dengan rata-rata nasional," kata Hynes.

"Mereka yang ibunya memiliki tingkat yodium tak memadai selama kehamilan, skor NAPLAN mereka di bawah rata-rata Tasmania," tegasnya.

Yodium dalam Makanan Tak Cukup

Tasmania dan sebagian besar Australia tenggara memiliki tanah yang kurang yodium.

Sepuluh tahun yang lalu, garam beryodium ditambahkan ke roti di seluruh Australia untuk meningkatkan kadar yodium di masyarakat.

Profesor John Burgess dari Fakultas Kedokteran Universitas Tasmania mengatakan, suplemen itu telah berhasil.

"Meski demikian, dalam kehamilan, ada peningkatan substansial dalam kebutuhan yodium dan peningkatan itu tak bisa dikompensasi oleh ukuran populasi standar yang kita gunakan," katanya.

"Apa yang harus kita lakukan terkait hal itu adalah meningkatkan yodium melalui beberapa cara lain dan itu, saat ini, paling baik dilakukan oleh perepuan yang mengonsumsi suplemen yodium," tambah Profesor Burgess.

Suplemen harus dikonsumsi sebelum kehamilan dan dikombinasikan dengan pola makan yang kaya yodium seperti susu, roti kaya nutrisi, dan makanan laut.

Baca juga: Ibu Hamil Ketahuan Mengidap Hepatitis B, Lalu Bagaimana Bayinya?

"Mengonsumsi suplemen 150 mikrogram selama kehamilan dan selama menyusui adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa level yodium yang diterima perempuan berada di atas level total harian 250 mikrogram," katanya.

Profesor Burgess mengatakan pentingnya yodium perlu dipahami dengan lebih baik.

"Untuk menyampaikan pesan ini kepada perempuan yang membutuhkan peningkatan yodium selama kehamilan, itu akan menjadi upaya gabungan di antara semua pihak," katanya.

Dia menambahkan, "Jadi itu melibatkan profesional medis, melibatkan profesional kesehatan lainnya, itu melibatkan kampanye kesadaran masyarakat."

Pengecualian

Ahli gizi kesuburan, Melanie McGrice, mengatakan yodium sangat penting bagi sebagian besar perempuan menjelang kehamilan, tetapi ada pengecualian.

"Untuk beberapa perempuan, Anda tak ingin mengonsumsi yodium karena beberapa hal seperti 'graves disease' atau pembengkakan leher ... dan kondisi hipotiroid, jadi jika Anda tak yakin, sebaiknya berbicara dengan ahli gizi," katanya.

Dia mengatakan, hal yang juga penting bagi perempuan untuk memeriksa nutrisi lainnya sebelum kehamilan seperti asam folat, vitamin D, zat besi dan B12.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau