Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Para Ilmuwan Ajari Lebah Matematika, Ini Kisahnya

Kompas.com - 22/02/2019, 19:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh Scarlett Howard, Adrian Dyer, dan Jair Garcia

LEBAH madu dapat menggunakan simbol untuk melakukan aritmatika dasar termasuk penjumlahan dan pengurangan. Penemuan ini diterbitkan dalam jurnal Science Advances.

Meski memilki otak yang kecil, lebah dapat mempelajari aritmatika dasar

Meski memiliki otak yang berisi kurang dari satu juta neuron, lebah madu bisa menangani masalah kompleks–seperti memahami konsep bilangan nol.

Lebah madu adalah model penting untuk menggali pertanyaan tentang ilmu saraf. Dalam penelitian terbaru kami, kami memutuskan untuk menguji apakah mereka dapat belajar melakukan operasi aritmatika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan.

Operasi penjumlahan dan pengurangan

Sewaktu kecil, kita belajar bahwa simbol plus (+) berarti kita harus menambahkan dua atau lebih kuantitas, sedangkan simbol minus (-) berarti kita harus mengurangi jumlah satu sama lain.

Untuk memecahkan masalah ini, kita membutuhkan memori jangka panjang dan jangka pendek. Kita menggunakan memori kerja (jangka pendek) untuk mengelola nilai numerik saat melakukan operasi aritmatika, dan menyimpan aturan untuk menjumlah atau mengurangi dalam memori jangka panjang.

Kemampuan untuk melakukan aritmatika seperti menjumlah dan mengurangi tidak sederhana, dan sangat penting penting bagi kehidupan manusia.

Bangsa Mesir kuno dan Babilonia menunjukkan bukti bahwa mereka menggunakan aritmatika sekitar tahun 2000 SM. Keahlian ini bermanfaat untuk menghitung jumlah hewan ternak dan menghitung sisanya ketika ada yang laku terjual.

 

Adegan ini menggambarkan jumlah ternak (disalin oleh Egyptologist Lepsius). Di daftar tengah, kita melihat 835 sapi bertanduk di sebelah kiri, tepat di belakang mereka ada 220 ternak dan di kanan 2.235 kambing. Dalam daftar terbawah kita melihat 760 keledai di sebelah kiri dan 974 kambing di sebelah kanan. Wikimedia commons, CC BY

Tetapi, apakah pengembangan pemikiran aritmatika membutuhkan otak primata yang besar, atau apakah hewan lain menghadapi masalah-masalah serupa yang memungkinkan mereka memproses operasi aritmatika? Kami menggali pertanyaan ini menggunakan lebah madu.

Cara melatih lebah

Mayoritas lebah madu adalah pengumpul makanan–yang berarti mereka akan kembali ke suatu tempat jika lokasinya menyediakan sumber makanan yang baik.

Kami memberikan lebah air gula dengan konsentrasi tinggi selama percobaan, agar lebah betina terus kembali ke percobaan untuk mengumpulkan nutrisi untuk sarangnya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau