KOMPAS.com - Infrastruktur, Energi dan Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup menjadi tema yang dibahas dalam debat calon presiden putaran kedua yang dilaksanakan Minggu (19/2/2019).
Selama debat berlangsung, ada 25 pertanyaan yang diberikan kepada Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Berikut adalah daftar pertanyaan yang telah dijawab kedua calon presiden. Kalau Anda yang diberi pertanyaan ini, apa jawaban Anda?
Kami akan merangkum pertanyaan dalam debat ke masing-masing tema, sama seperti urutan debat capres kemarin.
Baca juga: Nasib Perubahan Iklim pada Debat Capres
Infrastruktur
1. Apa solusi yang bisa diberikan agar pembangunan infrastruktur tidak memberi dampak negatif terhadap masyarakat, lahan pertanian, dan lingkungan?
Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, bendungan, pembangkit listrik dapat memacu pembanguanan ekonomi, sosial, dan budaya.
Namun di sisi lain, pembangunan infrastruktur juga membawa dampak negatif. Misalnya perubahan lahan pertanian, menimbulkan konflik agraria, dan krisis lingkungan.
2. Apa langkah konkret yang bisa dilakukan untuk mengatasi kesenjangan daerah yang sudah dialiri listrik dan belum?
Infrastruktur juga berguna untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah kepulauan, terutama Indonesia timur, pulau-pulau kecil, dan wilayah perbatasan yang masih belum memadai.
Namun masih ada kesenjangan dalam aliran listrik di Indonesia. Data menunjukkan di Indonesia bagian barat pemenuhan listrik mencapai 74 persen, tapi di Indonesia bagian timur hanya 26 persen.
3. Strategi apa yang bisa dilakukan untuk membangun infrastruktur yang merata dan dapat dirasakan semua orang?
Tak menutup mata, sejak era orde baru hingga kini, masalah pembangunan infrastruktur selalu diikuti konflik agraria seperti penggusuran, perampasan tanah, hilangnya mata pencaharian, dan kearifan lokal. Hal ini menunjukkan pembangunan infrastruktur masih kurang memperhatikan pentingnya peran serta dan kebutuhan masyarakat.
4. Apa langkah yang bisa dilakukan untuk memperkuat persediaan dan permintaan gas bumi, terutama membuat harga gas terjangkau untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri?
Pembangunan infrastruktur untuk pengolahan, pengangkutan, dan pemanfaatan gas bumi mengalami ketidakseimbangan antara ketersediaan dan permintaan. Di wilayah Indonesia bagian barat mengalami defisit gas bumi, sementara di Indonesia bagian timur mengalami surplus.
Hal ini pada akhirnya membuat harga gas menjadi kacau. Terlebih karena harga gas untuk memasok kebutuhan industri di wilayah barat menjadi tinggi sebab harus didatangkan dari wilayah timur Indonesia.
5. Apa strategi untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional?
Dalam global competitiveness report 2018, aspek infrastruktur Indonesia menempati urutan ke-71 dari 140 negara, yang diindikasi oleh rendahnya konektivitas halan, kualitan jalan, keandalanan layanan air minum, dan efisiensi layanan pelabuhan. Semua hal itu memengaruhi sistem logistik pangan dan industri kecil hingga menengah.
Pangan