KOMPAS.com - Kebanyakan orang, terutama kaum Hawa, memilih untuk memanjangkan kuku mereka untuk alasan estetika. Di sisi lain, banyak juga yang rajin memotong kuku agar kuku tetap pendek bersih.
Kalau dilihat dari sisi medis, sebenarnya mana yang lebih baik, membiarkan kuku tumbuh lentik dan panjang atau dipotong saja supaya selalu pendek?
Sekilas tentang kuku
Kuku terbuat dari lapisan protein yang disebut keratin. Sel kuku baru terus tumbuh dari kantong matriks yang berada di bawah kutikel.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Menahan BAB Bikin Keringat Dingin?
Sel kuku ini kemudian terdorong keluar ke arah ujung jari, lama-lama menebal dan mengeras menjadi kuku yang bisa Anda lihat saat ini. Kuku rata-rata tumbuh sekitar 0,1 milimeter per harinya.
Agar bisa memenuhi seluruh permukaan jari, kuku butuh waktu sekitar enam bulan untuk bertumbuh.
Kecepatan pertumbuhan kuku pada umumnya dipengaruhi oleh aliran darah menuju matriks kuku dan dari nutrisi makanan.
Selain itu, musim juga dipercaya mampu memengaruhi pertumbuhan kuku. Beberapa penelitian menunjukkan kuku tumbuh lebih cepat di musim panas daripada di musim dingin.
Penggunaan obat-obatan, usia, hingga penyakit tertentu juga dapat memengaruhi tingkat pertumbuhannya.
Mana yang lebih baik, memanjangkan kuku atau rutin memotong kuku?
Banyak orang yang membiarkan kukunya tumbuh panjang. Entah karena ingin mempercantik penampilannya dengan cat kuku warna-warni, atau memang malas untuk potong kuku.
Namun, ada beberapa risiko yang perlu Anda ketahui dari kebiasaan memanjangkan kuku.
Sebut saja kuku yang jadi rentan rapuh dan patah. Ketika patah, pertumbuhan kuku selanjutnya bisa jadi terhambat dan bahkan malah bertumbuh ke dalam sehingga menyebabkan cantengan.
Kuku yang terlalu panjang juga dapat menyebabkan Anda kesulitan saat beraktivitas normal, misalnya ketika harus mengetik atau mencengkeram sesuatu. Hal ini lama-lama dapat menyebabkan otot-otot jari menegang.
Belum lagi risiko mencakar diri sendiri atau orang lain ketika kuku terlalu panjang.