KOMPAS.com – Sebuah studi terbaru kembali menegaskan pentingnya fluoridasi air publik.
Studi tersebut secara khusus menyelidiki efek keputusan kota Juneau di Alaska untuk menghentikan penambahan fluorida pada air publik terhadap angka karies gigi anak-anak.
Hasilnya, studi yang dipublikasikan dalam BMJ Oral Health tersebut menemukan bahwa angka rata-rata prosedur karies gigi pada anak berusia lima tahun ke bawah telah melonjak dari 1,55 menjadi 2,52 per tahun sejak keputusan tersebut diambil pada 2007.
Perlu Anda ketahui, Juneau memutuskan untuk menghentikan penambahan fluorida pada air publik menyusul hasil pemungutan suara. Mayoritas warga Juneau meyakini bahwa air yang difluoridasi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kanker, dan bahkan penurunan kecerdasan.
Baca juga: Jangan Remehkan Plak Gigi, Dampaknya Bisa ke Mana-mana
Padahal, sudah banyak studi yang menunjukkan bahwa konsumsi air berfluorida pada tingkat rendah, yakni sekitar 1:1.000.000, aman dan malah dapat meningkatkan kesehatan gigi.
Para dokter gigi pun telah memperingatkan bahwa menghentikan penambahan fluorida pada air publik dapat meningkatkan risiko masalah gigi, dugaan yang kini telah terbukti.
Dalam studi ini, para peneliti dari University of Anchorage, Alaska membandingkan catatan Medicaid pada anak-anak berusia 18 tahun ke atas pada tahun 2003 ketika kandungan fluorida air di area tersebut masih optimal dan pada tahun 2012 setelah kandungan florida pada air publik Alaska berada di bawah batas optimal.
Baca juga: Mengapa Gigi Bisa Menguning?8
Mereka menemukan kolerasi positif antara penghentian penambahan fluorida pada air dan jumlah prosedur karies pada semua rentang usia. Namun, efeknya paling terlihat pada anak-anak yang berusia kurang dari enam tahun yang mayoritas belum pernah terpapar air berfluorida.
Penulis utama studi dan peneliti kesehatan publik, Jennifer Meyer, mengatakan kepada kantor berita lokal KTOO bahwa dengan menghentikan penambahan florida pada air publik, maka anak-anak harus menjalani satu prosedur karies tambahan per tahun. Prosedur ini rata-rata membutuhkan biaya sekitar 300 dollar AS atau Rp 4,33 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.