Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir dari Teori Konspirasi, Gigi Pastikan Kematian Hitler Tahun 1945

Kompas.com - 23/05/2018, 05:05 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Telegraph

KOMPAS.com - Peneliti Perancis mengklaim telah berhasil mengakhiri teori konspirasi seputar kematian Adolf Hitler. Peneliti menyatakan bahwa pemimpin diktator ini memang benar-benar telah meninggal pada tahun 1945.

Kesimpulan ini mereka ambil setelah mempelajari gigi Hitler. Para peneliti mendapatkan akses langka untuk meneliti fragmen gigi Hitler yang telah disimpan di Moskow sejak akhir Perang Dunia II.

"Giginya asli, tidak ada keraguan. Penelitian kami membuktikan bahwa Hitler memang meninggal pada tahun 1945," kata profesor Philippe Charlier, spesialis di bidang antropologi medis dan hukum.

"Kini kami dapat menghentikan semua teori konspirasi mengenai Hitler. Dia tidak melarikan diri ke Argentina dengan kapal selam, dia tidak berada di pangkalan tersembunyi di Antartika," ungkapnya.

Baca juga: Puing-puing Ini Beri Petunjuk Adanya Markas Misterius Nazi di Arktik

Pada bulan Maret dan Juli 2017, dinas rahasia FSB Rusia dan arsip negara Rusia memberi wewenang kepada tim peneliti Perancis untuk memeriksa tulang-tulang Hitler untuk pertama kalinya sejak tahun 1946.

Meski begitu para peneliti tidak diizinkan untuk mengambil sampel dari fragmen itu. Namun, para peneliti ini mampu melihat potongan tengkorak yang menunjukkan lubang di sisi kiri yang kemungkinan besar disebabkan oleh tembusnya peluru.

Peneliti menemukan juga morfologi fragmen tengkorak tersebut benar-benar sebanding dengan hasil radiografi tengkorak Hitler yang diambil satu tahun sebelum kematiannya.

Pada analisis gigi ditemukan banyak gigi palsu yang terpasang dan endapan tartar putih. Menariknya, tidak ditemukan jejak serat daging yang artinya diktator ini seorang vegetarian.

Baca juga: Digali dengan Sendok, Terowongan Ini Ungkap Perjuangan Yahudi Lari dari Nazi

Pemeriksaan juga tidak menemukan adanya jejak mesiu, yang menunjukkan tidak ada pistol yang ditembakkan ke mulut, tetapi lebih ke arah leher atau dahi.

"Selain itu juga, endapan kebiruan terlihat pada gigi palsu yang membuktikan adanya reaksi kimia antara sianida dan logam gigi palsu," jelas Charlier.

Mereka kemudian mencatat hasil penelitian itu dan diterbitkan dalam majalah ilmiah European Journal of Internal Medicine, Jumat (18/5/2018).

Penelitian ini tidak hanya menegaskan soal kematian Hitler pada 30 April 1945 bersama Eva Braun di sebuah bunker di Berlin, tetapi juga memberi petunjuk baru tentang penyebab pasti kematiannya.

"Kami sebelumnya tidak tahu apakah dia telah menggunakan ampul sianida atau peluru untuk bunuh diri. Sekarang kita bisa katakan ada kemungkinan ia menggunakan keduanya," ungkap Charlier seperti dikutip dari Telegraph, Sabtu (19/5/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau