Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Remehkan Plak Gigi, Dampaknya Bisa ke Mana-mana

Kompas.com - 10/11/2018, 18:33 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Plak pada gigi sering kali diabaikan banyak orang. Padahal, bila tidak ditangani dengan baik, plak pada gigi bisa menyebabkan peradangan gusi yang berujung pada timbulnya berbagai penyakit di organ tubuh lain.

Plak pada gigi biasanya timbul akibat seringnya mengonsumsi makanan yang lengket dan kebiasaan dari sikat gigi yang buruk. Menurut drg Sri Angky Soekanto dari Fakultas Kedokteran Gigi Fakultas Universitas Indonesia, penumpukan plak yang tidak diberikan tindakan dapat berbahaya.

"Penyakit gusi atau karies dapat terjadi karena adanya timbunan plak yang terbentuk dari kumpulan bakteri dan sisa-sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi," ujar perempuan yang akrab disapa Angky ini pada Jumat (09/11/2018) di Jakarta.

Setidaknya ada lima tanda umum jika gusi Anda bermasalah. Gusi yang lebih merah dari biasanya, nyeri, bengkak, sering berdarah, dan bau napas yang tidak sedap dapat menjadi tanda yang menyarankan Anda untuk segera ke dokter gigi.

Baca juga: Ini yang Terjadi Kala Kucing Purba Bertaring Pedang Sakit Gigi

Bila terlambat, sekadar menyikat gigi tidak akan bisa mengubah kondisi ini dan Anda harus meminta penanganan dokter.

"Plak yang tidak dihilangkan dapat mengeras dan membentuk tartar yang tidak bisa dihilangkan dengan menyikat gigi. Hanya pembersihan profesional oleh dokter gigi atau ahli kesehatan gigi yang dapat mengangkat tartar, itulah mengapa ke dokter gigi itu penting," ujar Angky.

Pada fase awal yang tidak begitu parah, gusi Anda mungkin hanya mengalami peradangan atau gingivitis dan tidak berpengaruh pada yang lain. Namun, ketika ini sudah terlambat, kondisi ini bisa menyebabkan periodontitis yang dapat menyebar ke anggota tubuh lain.

Periodontitis dapat berpengaruh pada mata, paru-paru, jantung, dan bahkan otak. "Peradangan gusi bisa menyebabkan luka dan membuat bakteri masuk ke pembuluh darah. Karena kan tadi di mulut itu banyak kumannya," jelas Angky.

Baca juga: Bocah SD Ciptakan Alat Pengering Sikat Gigi, Ini Alasannya

Angky menegaskan, masyarakat agar lebih tertib dalam menjaga kesehatan dengan tiga tindakan: menggosok gigi, flossing, dan menggunakan obat kumur. Ketiganya dapat menjaga kesehatan mulut dan menjauhkannya dari peradangan gusi.

Penyakit gusi diderita oleh hampir semua orang. Menurut data RISKESDAS yang terbaru, sembilan dari 10 orang akan mengalami penyakit gusi. Oleh karena itu, Angky mengingatkan pada masyarakat untuk rutin datang ke dokter gigi dan mengontrol kondisi giginya.

"Jadi memang harus ke dokter gigi. Kapan harus ke dokter gigi? Masing-masing orang berbeda. Tapi ya minimal enam bulan sekali," ujar Angky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau