KOMPAS.com - Kerinduan akan romantisme tradisi leluhur merupakan rasa yang terus dipupuk dan dijaga keturunan Jawa di mancanegara, khususnya Belanda dan Suriname.
Jauh dari rumah bukan halangan bagi mereka untuk mencintai tanah leluhur. Memori terakhir yang dibawa ke Benua Biru terus diwariskan ke anak cucu, salah satunya bahasa.
Banyaknya keturunan Jawa yang tersebar ke seluruh dunia, membuat bahasa Jawa menjadi salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbanyak, sekitar 20 persen, menurut Erlina Hidayati Sumardi, Kepala Bidang Sejarah, Bahasa, dan Sastra Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta dalam seminar Diaspora Jawa di Yogyakarta, Selasa (27/11/2018).
Baca juga: Menilik Jejak Diaspora Jawa, Menjaga Tradisi Leluhur di Negeri Orang
Selain bahasa, berikut beberapa hal yang terus dilestarikan diaspora Jawa di Belanda, Suriname, atau negara lainnya yang kami rangkum dari buku Babad Jawa ing Paran, Wong Jawa ing Landa, dan Gambar Urip Wong Jowo ing Londo.
Ketiganya merupakan hasil tulisan Masdar Faridl, Laga Adhi Dharma, Agit Primaswara, Fuji RIang Prastowo, dan Ferdi Arifin yang ditulis dalam tiga bahasa, yakni bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa serta diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta.
Orang Jawa-Suriname di Belanda mempunyai tradisi penting dalam mengenang leluhur mereka.
Tradisi tersebut tidak melulu dilakukan dengan ritual adat istiadat Jawa, melainkan hanya memajang foto-foto leluhur di rumah.
Salah satunya seperti dilakukan Simon Djasman yang tinggal di Kota Terneuzen.
Memajang foto leluhur Jawa dalam tradisi Jawa-Suriname bertujuan untuk mengenang leluhur sepanjang masa.
Ini juga menjadi cara untuk mengenalkan leluhur kepada para keturunan Jawa-Suriname (yang sudah pada generasi keempat).
Pada saat tertentu, orang Jawa di Belanda akan berkumpul dan melakukan tradisi seperti yang leluhur mereka lakukan.
Tradisi seperti risjtafel (jamuan makan bersama), plezier (jalan-jalan), dan tradisi piknik lainnya.
Salah satu tempat yang biasa digunakan untuk melakukan tradisi ini adalah Pasar Indies Bronbeek yang letaknya ada di sekitar museum Bronbeek, gedung bersejarah yang menyimpan berbagai koleksi peninggalan Jawa-Indies di Belanda.
Di saat seperti ini, keturunan Jawa di Belanda dapat menikmati waktu dengan berbelaja, minum teh, atau sekadar berkumpul dengan komunitas Jawa di Belanda.