KOMPAS.com - Teleskop luar angkasa Hubble milik NASA akhirnya pulih setelah sempat mengalami gangguan dan memaksa para ahli mengubahnya ke "safe mode" selama dua minggu.
Gangguan ini muncul gara-gara ada masalah pada salah satu alat giroskop, yang berfungsi mempertahankan orientasi teleskop terhadap objek di antariksa.
Menurut penjelasan NASA, teleskop Hubble sebenarnya memiliki enam giroskop sejak mengitari Bumi pada 1990. Namun NASA hanya mengaktifkan tiga giroskop supaya lebih efisien.
Nah, giroskop yang rusak ini adalah salah satu bagian dari tiga yang aktif dan telah bekerja dalam beberapa bulan terakhir. Sementara dua lainnya telah rusak.
Baca juga: Teleskop Hubble Rekam Aurora Saturnus dari Dekat, Seperti Apa?
Karena kerusakan ini, teleskop Hubble mengalami tingkat rotasi yang tinggi. Agar Hubble bisa beroperasi dengan efisien, satu giroskop saja sebenarnya sudah cukup.
Sejak teleskop Hubble berhenti beraktivitas pada 5 Oktober, para ahli yang ada di Bumi mencoba memperbaiki gangguan itu.
Diberitakan AFP, Senin (23/10/2018), teknisi NASA harus memutarnya ke arah berlawanan agar giroskop dapat hidup kembali. Cara ini tampaknya telah membersihkan penyumbatan.
"Selanjutnya kami berencana untuk melakukan serangkaian tes untuk mengevaluasi kinerja giroskop dalam kondisi yang sama dengan yang dihadapi selama pengamatan sains, termasuk pindah ke target, mengunci target, dan melakukan penunjukan presisi," kata NASA dalam pernyataannya.
"Setelah tes rekayasa ini selesai, Hubble diharapkan dapat kembali beroperasi dengan normal".
Back to science! @NASAHubble is well on its way to normal science operations after a series of spacecraft stability tests commanded by our operations team. After evaluate its performance, the telescope is expected to return to science as usual. Learn more: https://t.co/KPKMDMO6dr pic.twitter.com/yOfaagZlep
— NASA (@NASA) October 22, 2018
Baca juga: Teleskop Hubble Abadikan Rupa Alam Semesta Miliaran Tahun Lalu
Teleskop Hubble yang legendaris telah membantu para ahli menemukan kumpulan planet baru, membuat peta materi gelap 3D di alam semesta, dan mengungkap sedikit rahasia dari misteri lubang hitam.
Hubble yang merupakan proyek gabungan dari NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) awalnya hanya akan beroperasi selama 15 tahun. Melebihi target, hingga saat ini Hubble telah beroperasi selama lebih dari 28 tahun.
Bahkan saat Hubble dalam "safe mode", NASA mengatakan instrumennya masih berfungsi penuh. Diharapkan Hubble masih dapat memberi banyak informasi penting dalam beberapa tahun mendatang.
Sebelum Hubble pensiun, NASA telah mempersiapkan Teleskop James Webb Space yang dijadwalkan meluncur pada 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.