Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Kehidupan di Mars, Air Asinnya Ditemukan Mengandung Oksigen

Kompas.com - 23/10/2018, 20:04 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com — Dalam penelitian sebelumnya, para ahli melaporkan bahwa air asin yang ada di bawah permukaan Mars bisa menampung oksigen yang cukup untuk mendukung jenis kehidupan mikroba miliaran tahun lalu.

Gagasan ini semakin diperkuat temuan yang terbit di jurnal Nature Geosciences, Senin (22/10/2018). Dalam laporannya, para ahli mengatakan bahwa jumlah oksigen yang tersedia hanya cukup untuk mikroba atau hewan sederhana seperti spons laut.

"Kami menemukan bahwa air asin dengan konsentrasi garam tinggi (di Mars) dapat mengandung oksigen yang cukup untuk membuat mikroba hidup," kata penulis utama penelitian Vlada Stamenkovi, seorang fisikawan teoritis di Jet Propulsion Laboratory, California, Amerika Serikat.

"Hal ini sepenuhnya mengubah pemahaman kita tentang potensi kehidupan di Mars, hari ini dan masa lalu," imbuhnya kepada kantor berita AFP.

Baca juga: Sebentar Lagi, Bertani di Mars bak Film Martian Bisa Terwujud

Sebelum studi ini terbit, para ahli mengasumsikan bahwa jumlah jejak oksigen di Mars tidak cukup untuk mempertahankan kehidupan mikroba.

"Kami tidak pernah berpikir bahwa oksigen dapat memainkan peran untuk kehidupan di Mars. Pasalnya, hanya ada sedikit oksigen di atmosfer, sekitar 0,14 persen," ujar Stamenkovi.

Sebagai perbandingan, gas yang mendukung kehidupan membentuk 21 persen udara yang kita hirup.

Seperti di Mars, dasar samudra Bumi dengan mata air panas dan minim oksigen juga hidup mikroba.

"Itu sebabnya, setiap kali kami memikirkan kehidupan di Mars, kami mempelajari potensi kehidupan anaerobik," katanya.

Kehidupan di Mars

Studi yang baru terbit ini adalah penelitian yang dikembangkan dari data robot penjelajah Curiosity milik NASA yang menemukan oksida mangan, senyawa kimia yang hanya dapat diproduksi dengan banyak oksigen.

Robot Curiosity juga menemukan keberadaan endapan air asin dengan variasi penting dalam elemen-elemen yang di kandungan.

Kandungan garam yang tinggi memungkinkan air untuk tetap cair—suatu kondisi yang diperlukan untuk oksigen yang akan dilarutkan—pada suhu yang lebih rendah, membuat air asin menjadi tempat favorit bagi mikroba.

Tergantung pada wilayah, musim, dan waktu, suhu di planet merah dapat bervariasi antara minus 195 sampai 20 derajat Celsius.

Para ahli kemudian merancang sebuah simulasi canggih untuk menggambarkan bagaimana oksigen larut dalam air asin pada suhu di bawah titik beku.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau