Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Dokter Bisa Membedakan Lebam Operasi Plastik dan Trauma?

Kompas.com - 03/10/2018, 19:18 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kasus operasi plastik Ratna Sarumpaet memicu kehebohan di media sosial. Tompi, penyanyi yang juga dokter, sempat merespon lewat twit dan hakulyakin bahwa Ratna melakukan tindakan operasi plastik.

Nah, bagaimana sebenarnya kita bisa membedakan lebam akibat operasi plastik dan trauma.

“Secara kronologis medik semua trauma yang berupa tindakan yang menyebabkan pembengkakan itu sulit dibedakan. Entah karena operasi atau karena yang lain itu sulit dibedakan. Untuk bisa membedakan perlu pemeriksaan yang spesifik yaitu dengan bertemu langsung pasiennya,” ujar Irena Sakura Rini, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik (PERAPI), regional Jakarta.

Namun ia menegaskan, bahwa lebam akibat operasi plastik dan lebam akibat trauma atau hantaman fisik itu berbeda.

Baca juga: Tompi Ungkap Alasannya Harus Buka Suara soal Ratna Sarumpaet

“Kecuali ada luka. Kalau operasi kan lukanya simetris. Lukanya dibuat oleh dokter tapi kalau karena jatuh tentu beda lagi, lalu kita juga bisa lihat pada jahitannya kalau jahitan luka operasi plastik pasti simetris, tidak seperti jahitan jatuh yang kulitnya terkoyak,” ujar Sakura saat ditemui di klinik estetika, Beyoutiful, Rabu (03/10/2018).

Selain itu, lebam yang diperoleh akibat operasi bisa diprediksi pengempisannya, sedangkan lebam yang akibat trauma tidak bisa.

“Apalagi kalau dia punya kencing manis atau perokok, penyembuhan lebamnya akan lebih lama,” tambah perempuan yang akrab disapa Ira.

Ira mengatakan, lebam adalah proses yang sangat wajar baik setelah tindakan operasi maupun akibat trauma. Hal ini disebabkan lebam adalah proses fisik dan reaksi dari sistem penyembuhan luka.

“Akan ada proses yang keluar dari prosedur penyembuhan luka. Ada faktor kimiawi sehingga dia menjadi lebam,” tuntasnya.

Baca juga: Ratna Sarumpaet Akui Bohong soal Oplas, Bagaimana Kita Harus Bersikap?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com