Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Dokter Bisa Membedakan Lebam Operasi Plastik dan Trauma?

KOMPAS.com – Kasus operasi plastik Ratna Sarumpaet memicu kehebohan di media sosial. Tompi, penyanyi yang juga dokter, sempat merespon lewat twit dan hakulyakin bahwa Ratna melakukan tindakan operasi plastik.

Nah, bagaimana sebenarnya kita bisa membedakan lebam akibat operasi plastik dan trauma.

“Secara kronologis medik semua trauma yang berupa tindakan yang menyebabkan pembengkakan itu sulit dibedakan. Entah karena operasi atau karena yang lain itu sulit dibedakan. Untuk bisa membedakan perlu pemeriksaan yang spesifik yaitu dengan bertemu langsung pasiennya,” ujar Irena Sakura Rini, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik (PERAPI), regional Jakarta.

Namun ia menegaskan, bahwa lebam akibat operasi plastik dan lebam akibat trauma atau hantaman fisik itu berbeda.

“Kecuali ada luka. Kalau operasi kan lukanya simetris. Lukanya dibuat oleh dokter tapi kalau karena jatuh tentu beda lagi, lalu kita juga bisa lihat pada jahitannya kalau jahitan luka operasi plastik pasti simetris, tidak seperti jahitan jatuh yang kulitnya terkoyak,” ujar Sakura saat ditemui di klinik estetika, Beyoutiful, Rabu (03/10/2018).

Selain itu, lebam yang diperoleh akibat operasi bisa diprediksi pengempisannya, sedangkan lebam yang akibat trauma tidak bisa.

“Apalagi kalau dia punya kencing manis atau perokok, penyembuhan lebamnya akan lebih lama,” tambah perempuan yang akrab disapa Ira.

Ira mengatakan, lebam adalah proses yang sangat wajar baik setelah tindakan operasi maupun akibat trauma. Hal ini disebabkan lebam adalah proses fisik dan reaksi dari sistem penyembuhan luka.

“Akan ada proses yang keluar dari prosedur penyembuhan luka. Ada faktor kimiawi sehingga dia menjadi lebam,” tuntasnya.

https://sains.kompas.com/read/2018/10/03/191857023/bagaimana-dokter-bisa-membedakan-lebam-operasi-plastik-dan-trauma

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke