Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Terlalu Sensitif dengan Rasa Pahit Tingkatkan Risiko Kanker

Kompas.com - 25/07/2018, 12:43 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Ada temuan aneh dan unik yang menyimpulkan bahwa wanita dengan indra pengecap terlalu sensitif lebih rentan kena kanker. Khususnya, wanita yang sangat sensitif terhadap rasa pahit.

Temuan unik yang diterbitkan di European Journal of Nutrition, Jumat (6/7/2018), merupakan hasil pengamatan selama 20 tahun terhadap 5.500 wanita di Inggris.

Dalam studinya, tim membagi peserta penelitian menjadi tiga kelompok, yakni kelompok pengecap super, pengecap biasa, dan non pengecap.

"Perbedaan jumlah pengidap kanker pada kelompok wanita yang sangat sensitif mengecap rasa pahit dengan kelompok yang tidak sensitif sangat mencolok," kata pemimpin penelitian Joshua Lambert dari Penn State dalam sebuah pernyataan dilansir IFL Science, Jumat (20/7/2018).

Baca juga: Langsung Tidur Setelah Makan Tingkatkan Risiko Kanker

"Pengecap super berpeluang 58 persen lebih tinggi mengidap kanker dan kelompok pengecap biasa peluangnya 40 persen lebih tinggi, dibanding kelompok wanita yang diklasifikasikan sebagai non pengecap," paparnya.

Dalam studinya, Lambert dan timnya ingin mengetahui bagaimana pola makan, terutama asupan sayuran, dapat memengaruhi risiko kanker.

Mereka memilih sayuran pahit seperti brokoli yang juga dikenal dapat membantu mencegah kanker.

Para ahli menduga, risiko kanker yang lebih tinggi muncul pada wanita yang sangat sensitif terhadap rasa pahit karena pengecap super makan makanan pahit jauh lebih sedikit dibanding non pengecap.

"Jika Anda tidak menyukai rasa pahit, Anda cenderung tidak akan mengonsumsi alkohol, di mana alkohol merupakan faktor risiko kanker. Dengan temuan ini, kami pikir sayuran pahit memberi dampak yang lebih besar dibanding alkohol. Ini masih asumsi kami," ujar Lambert.

Baca juga: Efektifkan Kemoterapi, Pasien Kanker Disarankan Berolahraga

Karena studi tidak menyiratkan hubungan sebab akibat, artinya masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan. Namun, ia memiliki satu kesimpulan menarik lain.

"Mungkin, wanita dengan pengecap super sebenarnya memiliki pola makan yang lebih buruk dibanding wanita yang kemampuan mengecapnya biasa saja atau normal," kata Lamber menyimpulkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com