KOMPAS.com - Seorang perempuan asal California, AS baru saja mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan dengan lebah.
Perempuan bernama Maria tersebut diserang sekitar 80.000 lebah saat hendak mengambil pel di mobilnya.
Siapa sangka tindakannya mengambil pel tersebut diartikan sebagai ancaman oleh segerombolan lebah Afrika yang telah tinggal di sebuah pipa drainase dekat lokasi kejadian.
Pemadam kebakaran segera dipanggil untuk mengatasi keadaan darurat tersebut. Tugas utama para petugas adalah memisahkan perempuan tersebut dengan serangga-serangga itu.
"(Lebah-lebah tersebut bergerombol) mungkin seukuran bola golf di sekujur tubuhnya," ungkap Ryan Wilson, salah satu petugas pemadam kebakaran dikutip dari Washington Post, Selasa (17/07/2018).
"Mereka menyerang di bagian wajah, sekitar mulu, telinga, leher, dan rambut wanita itu," sambungnya.
Pertolongan
Namun petugas tidak bisa langsung menolong Maria karena tidak ada pakaian pelindung.
Karena terlalu lama dan Maria hampir tak sadarkan diri, petugas-petugas tersebut memutuskan menolongnya tanpa menggunakan pakaian pelindung.
Mereka beraksi dengan menyemprotkan alat pemadam api karbon dioksida ke arah lebah. Ide ini tercetus ketika lebah-lebah itu mulai mengerumuni dan menyerang para petugas.
Setelah menghentikan serangan lebah itu, para petugas membawa Maria ke rumah sakit. Setidaknya, Maria mendapat 200 sengatan dari serangan tersebut.
Baca juga: Wanita Ini Meninggal akibat Akupunktur Lebah, Ini Pelajaran untuk Kita
"Ketika Anda menemukan seseorang tersengat ratusan kali, (lebah) telah menyuntikkan racunnya dan orang tersebut akan memiliki masalah serius," ujar Kapten Tony Bommarito, kepala pemadam kebakaran.
"Siapa saja, alergi atau tidak, akan berada dalam kondisi serius setelah (serangan) itu," tegasnya.
Selain Maria, dua petugas juga mendapat sengatan dari lebah-lebah Afrika itu. Untungnya, mereka sembuh setelah mendapatkan perawatan singkat di rumah sakit.
Migrasi Lebah Afrika