Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagian Tubuh Mana yang Paling Sakit bila Disengat Lebah?

Kompas.com - 03/08/2017, 16:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Rasa sakit adalah sesuatu yang subjektif. Ada orang yang bergulung-gulung di lantai setelah jarinya tergores kertas, dan ada juga orang yang tidak menunjukkan reaksi apapun setelah menerima tinjuan di perut.

Walaupun demikian, dunia yang haus akan kepastian tetap menginginkan sejenis pengukuran terhadap rasa sakit.

Pada tahun 1983, entomologis Justin Schmidt menerbitkan “Skala Rasa Sakit Schmidt untuk Serangga yang Menyengat” yang terdiri dari empat tingkat. Melalui skala tersebut, Schmidt memberi dunia pengukuran rasa sakit pertama dengan mendeskripsikan dan menilai sengatan dari berbagai serangga serangga.

(Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Kita Saat Tersambar Petir?)

Menurut dia, sengatan Vespula terasa panas dan berasap sehingga pantas diberi nilai dua. “Bayangkan aktor WC Fields sedang mematikan cerutunya di lidah Anda,” tulisnya.

Sementara itu, sengatan tawon pemangsa tarantula mirip kejutan listrik yang sengit sehingga patut diberi nilai empat. “(Seakan) pengering rambut yang sedang menyala tercebur ke dalam air busa tempat Anda berendam,” tulisnya.

Akan tetapi, Schmidt sendiri mengakui kekurangan fatal dari skalanya. Di dalam bukunya yang berjudul The Sting of the Wild, dia menulis bahwa rasa sakit akibat sengatan serangga tergantung dari letaknya.

Sebagai contoh, secara umum Schmidt menilai sengatan lebah madu sebagai dua: “Membakar, korosif, tetapi masih bisa ditoleransi. (Seperti) korek api yang sedang menyala jatuh ke lengan, lalu dimatikan menggunakan lye dan asam sulfat.”

Namun, sengatan lebah pada punggung tangan hanya 1,5 (sangat bisa ditoleransi) dan pada lidah naik ke tiga. “Rasa sakitnya langsung muncul, mendalam, dan melumpuhkan. Selama 10 menit, rasanya hidup menjadi tak berguna,” tulisnya.

Dari sini, muncullah satu pertanyaan penting: bagian tubuh manakah yang paling lemah akan rasa sakit?

Untuk menjawab pertanyaan itu, Michael L Smith dari Departemen Neurologi dan Perilaku di Cornell University, AS melakukan sebuah eksperimen gila.

Dia membiarkan tubuhnya disengat lebah madu dari sarang yang sama pada 25 bagian sebanyak tiga kali, masing-masing selama 60 detik, dan menilainya dari skala satu hingga 10.

Ternyata, bagian tubuh yang paling sakit bila disengat lebah bukan kelamin seperti yang diduga banyak orang, melainkan lubang hidung yang mendapat nilai sembilan dan bibir atas yang mendapat nilai 8,7.

Sayangnya, Smith tidak menguji sengatan lebah pada lidah dan matanya. Dalam laporan tersebut, dia menulis dalam bahwa penasihatnya khawatir bila sengatan tersebut bisa membutakannya.

Menanggapi eksperimen Smith, Schmidt menulis dalam bukunya, studi Michael mengangkat sains mengenai rasa sakit akibat sengatan lebah madu ke tingkat yang baru.

Samantha Bee/Business Insider Diagram Michael Smith

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau