KOMPAS.com - Misi penyelamatan tim sepak bola remaja yang terjebak lebih dari sepekan di dalam goa Tham Luang Thailand berbuah manis. 12 remaja beserta sang pelatih ditemukan selamat di dalam gua, meski dalam kondisi kurus.
Sebanyak 12 pemain sepak bola remaja dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun terjebak di dalam gua selama 10 hari. Mereka dinyatakan hilang sejak 23 Juni 2018.
Kini, tim penyelamat sedang meninjau cara terbaik untuk mengeluarkan semua orang dari dalam gua. Menurut laporan BBC via Live Science, proses evakuasi bisa memakan waktu berbulan-bulan karena kondisi banjir.
Baca juga: Tim Sepak Bola Remaja yang Hilang di Goa di Thailand Ditemukan Selamat
Lalu, berapa lama manusia bisa bertahan terperangkap di dalam gua?
Menurut Andrea Rinaldi, seorang ahli biokimia dari Universitas Cagliari, Italia, semuanya tergantung pada jenis dan lokasi gua.
Pria yang fokus meneliti bagaimana manusia beradaptasi secara fisik di lingkungan gua itu mengatakan, oksigen bukanlah masalah.
"Ada banyak oksigen di goa, bahkan ratusan meter di bawah tanah," kata Rinaldi dilansir Live Science, Selasa (3/6/2018).
Meski ia yakin mereka tidak akan kekurangan oksigen di dalam goa, namun Rinaldi meminta tim penyelamat untuk terus memantau kualitas udara di sana.
Ia menjelaskan, jika goa sangat kering maka akan ada banyak debu di udara.
Dalam beberapa goa tropis, kotoran dapat melepaskan uap amonia ke udara dan menyebarkan spora jamur. Jika spora itu dihirup, maka akan menyebabkan gangguan pernapasan.
Kebutuhan mendasar di dalam gua
Selain oksigen, manusia juga butuh makan dan minum untuk bertahan hidup.
Sebelum tim penyelamat menemukan mereka, grup kesebelasan ini mengaku memiliki sedikit cadangan makanan.
"Seseorang dengan kondisi kesehatan yang baik dapat bertahan berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan tanpa makanan," kata Rinaldi.
"Faktanya tidak ada makanan manusia di dalam gua. Meski banyak gua ditinggali kelelawar, burung, atau mungkin ikan, semua binatang itu susah ditangkap," imbuhnya.