Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak 10 Hari di Goa Thailand, Berapa Lama Manusia Bisa Bertahan?

Kompas.com - 04/07/2018, 17:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Misi penyelamatan tim sepak bola remaja yang terjebak lebih dari sepekan di dalam goa Tham Luang Thailand berbuah manis. 12 remaja beserta sang pelatih ditemukan selamat di dalam gua, meski dalam kondisi kurus.

Sebanyak 12 pemain sepak bola remaja dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun terjebak di dalam gua selama 10 hari. Mereka dinyatakan hilang sejak 23 Juni 2018.

Kini, tim penyelamat sedang meninjau cara terbaik untuk mengeluarkan semua orang dari dalam gua. Menurut laporan BBC via Live Science, proses evakuasi bisa memakan waktu berbulan-bulan karena kondisi banjir.

Baca juga: Tim Sepak Bola Remaja yang Hilang di Goa di Thailand Ditemukan Selamat

Lalu, berapa lama manusia bisa bertahan terperangkap di dalam gua?

Menurut Andrea Rinaldi, seorang ahli biokimia dari Universitas Cagliari, Italia, semuanya tergantung pada jenis dan lokasi gua.

Pria yang fokus meneliti bagaimana manusia beradaptasi secara fisik di lingkungan gua itu mengatakan, oksigen bukanlah masalah.

"Ada banyak oksigen di goa, bahkan ratusan meter di bawah tanah," kata Rinaldi dilansir Live Science, Selasa (3/6/2018).

Meski ia yakin mereka tidak akan kekurangan oksigen di dalam goa, namun Rinaldi meminta tim penyelamat untuk terus memantau kualitas udara di sana.

Ia menjelaskan, jika goa sangat kering maka akan ada banyak debu di udara.

Dalam beberapa goa tropis, kotoran dapat melepaskan uap amonia ke udara dan menyebarkan spora jamur. Jika spora itu dihirup, maka akan menyebabkan gangguan pernapasan.

Kebutuhan mendasar di dalam gua

Selain oksigen, manusia juga butuh makan dan minum untuk bertahan hidup.

Sebelum tim penyelamat menemukan mereka, grup kesebelasan ini mengaku memiliki sedikit cadangan makanan.

"Seseorang dengan kondisi kesehatan yang baik dapat bertahan berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan tanpa makanan," kata Rinaldi.

"Faktanya tidak ada makanan manusia di dalam gua. Meski banyak gua ditinggali kelelawar, burung, atau mungkin ikan, semua binatang itu susah ditangkap," imbuhnya.

Untuk air, itu lebih rumit. Kelembaban udara di dalam gua sangat tinggi, sehingga mengurangi kecerendungan untuk minum.

Meski begitu, manusia perlu asupan air setiap hari.

"Di goa Thaiand mungkin airnya berlumpur. Jika tim yang terjebak di dalam gua tidak memiliki alat penyaring, sebaiknya ambil air dari tetesan langit-langit dan dinding gua. Itu lebih bersih dan aman," katanya.

Sebagai catatan, masalah makanan dan minuman mungkin tidak perlu dikhawatirkan, karena tim penyelamat telah membawa persediaan makanan dan minuman untuk tim kesebelasan itu.

Hal yang perlu dikhawatirkan mungkin suhu di dalam goa.

"Hipotermia adalah musuh yang berbahaya. Dalam kasus ini, kita sedang berhadapan dengan gua tropis yang suhunya di atas 20 derajat Celsius," terang Rinaldi.

Baca juga: Selain Menyelam, Apa Alternatif Cara Keluarkan 12 Remaja Thailand dari Goa?

Tantangan psikologis

Selain fisik, 13 korban yang terjebak di dalam goa juga harus melawan rasa takut.

"Terperangkap selama 10 hari di dalam gelap dengan sedikit makanan adalah pengalaman sangat mengerikan untuk siapapun," ujar Rinaldi.

"Dalam gambar yang dibawa tim penyelamat menunjukkan mereka dalam keadaan tenang. Ini mungkin karena mereka merupakan tim yang terjebak bersama, hal ini membawa rasa nyaman untuk mereka," katanya.

Menurut BBC, saat ini pemerintah Thailand sedang berusaha menambahkan saluran telepon ke dalam gua agar mereka dapat berkomunikasi dengan keluarga.

Sementara itu, ada dua pilihan yang sedang dipertimbangkan tim penyelamat untuk menyelamatkan ke-13 orang ini.

Pertama, menunggu ke-13 orang memulihkan tenaga dan mengajari mereka semua berenang dan menyelam untuk menelusuri jalur banjir, atau menunggu sampai air surut. Menurut perkiraan, air baru surut empat bulan lagi dan tidak ada satu pun dari mereka yang dapat berenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com