Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacing Predator Invasi Perancis, Ini yang Ditakutkan Para Ahli

Kompas.com - 30/05/2018, 19:06 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanpa disadari oleh para peneliti di Eropa, cacing asal Asia ternyata sudah merambah di Benua Biru, tepatnya Perancis selama beberapa dekade terakhir. Ilmuwan mengkhawatirkan invasi cacing predator tersebut akan mengancam spesies cacing tanah.

Kekhawatiran ini bermula ketika seorang naturalis amatir, Pierre Gros menemukan seekor cacing berkepala pipih di kebunnya. Gros merasa ada yang janggal dengan cacing tersebut.

Dia kemudian mengirimkan foto cacing kepala pipih itu kepada Jean-Lou Justine, seorang profesor dari National Museum of Natural History. Justine tak begitu saja percaya dengan foto tersebut.

Namun, Gros bersikeras dan mengirimkan lebih banyak foto cacing yang lebih besar.

"(Saya pikir) Pria itu membawa cacing tersebut dari perjalanannya, dan berpura-pura menemukannya saat menggali kebunnya," ungkap Justine ketika menggambarkan apa yang dia pikirkan ketika melihat foto tersebut pertama kali.

Meski mulanya tak percaya, Justin juga penasaran dengan cacing tersebut. Justine mengatakan, cacing kepala pipih tersebut bukan berasal dari Perancis.

"Kami tidak memiliki itu di Perancis," kata Justine, dilansir dari Washington Post, Selasa (22/5/2018).

Memangsa Cacing Tanah

Cacing kepala pipih dalam foto itu termasuk dalam genus Bipalium yang suka memangsa cacing tanah di bawah sinar matahari yang hangat. Cacing ini biasanya ditemukan di Asia, yang memiliki iklim lebih hangat.

Hal inilah yang membuat Justin dan Gros penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Selanjutnya, Justine dan Gros bekerja sama untuk melakukan penelitian terhadap invasi cacing kepala pipih itu di Perancis. Hasil penelitian mereka kemudian diterbitkan dalam jurnal PeerJ.

Baca Juga: Kabar Baik, Cacing Parasit Sepanjang 1 meter ini Sudah Hampir Dibasmi

Untuk membantu penelitian mereka, para ahli meminta masyarakat untuk membagikan informasi terkait keberadaan cacing predator tersebut yang ada di lingkungan mereka.

Hasilnya, jejak cacing terendus dari wilayah Inggris hingga Karibia yang menjadi koloni Perancis.

Setelah mendapat tanggapan dari masyarakat, para ahli mulai memilah data yang masuk dan salah satunya terdapat kiriman rekaman kaset video VHS yang dibuat direkam pada tahun 1999 oeh sebuah keluarga. 

Pada tahun 2013, para ahli mendapat informasi tentang murid taman kanak-kanak yang mengaku melihat banyak "ular" menggeliat di tengah taman bermain mereka. Tentu saja itu bukanlah ular, melainkan cacing kepala pipih. 

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau