KOMPAS.com - Pompeii, Italia, terkenal sebagai kota di zaman Romawi kuno yang hancur karena letusan gunung Vesuvius pada 79 M atau 2.000 tahun silam.
Hingga saat ini, masih ada perampok makam yang melakukan penggalian ilegal untuk mencari artefak atau barang-barang berharga.
Siapa sangka, bermula dari kegiatan ilegal perampok makam tersebut para arkeolog justru menemukan keberadaan jasad kuda Romawi yang telah membeku. Dugaan para ahli, kuda ini adalah korban letusan gunung Vesuvius.
Kini, perampok makam ilegal itu masih dalam penyelidikan polisi setempat.
Baca juga: Kok Bisa Gerbang Neraka Romawi Ini Pilih-pilih Korbannya?
Jasad kuda yang ditemukan dalam sebuah kandang yang terhubung ke vila Romawi, disebut Arkeolog Massimo Osanna sebagai sebuah temuan luar biasa.
Mereka menemukan jasad kuda ini setelah menelusuri terowongan sepanjang 60 meter di bawah vila yang sudah dibuat oleh para perampok ilegal untuk mencari artefak atau barang berharga.
Ahli kemudian menggunakan pemindai laser untuk memetakan terowongan yang lebarnya hanya 60 sentimeter.
Para ahli percaya, kuda dari zaman Romawi yang pertama kali ditemukan itu dulunya digunakan dalam parade militer, upacara, atau balapan.
Sebelumnya, hewan lain seperti keledai, babi, dan anjing ditemukan di Pompeii. Beberapa hewan itu memperlihatkan tampang kesakitan ketika dibinasakan oleh letusan gunung berapi.
Selain kuda, mereka juga menemukan sebuah makam dan kerangka seorang pria yang diduga berusia sekitar 40-55 tahun dan hidup setelah letusan gunung berapi.
"Ini berarti setelah letusan dahsyat masih ada orang yang hidup dan bertani di Pompeii, di atas lapisan abu yang telah menghancurkan kota," kata Osanna dilansir Telegraph, Jumat (11/5/2018).
Sisa-sisa peralatan dapur dan bagian dari tempat tidur kayu yang diawetkan secara ajaib oleh abu vulkanik juga ditemukan di dalam vila.
Baca juga: Terungkap, Jejak Kejayaan Romawi di Dataran Inggris
Temuan besar di Pompeii
Ini adalah temuan besar kedua di Pompeii dalam beberapa minggu.
Bulam lalu para arkeolog menemukan kerangka seorang anak berusia tujuh sampai delapan tahun yang nampaknya mati dalam persembunyiannya dari abu dan reruntuhan batu yang menghujani kota di kompleks pemandian umum.
Arkeolog percaya, ia tidak mati tertimpa serpihan gunung berapi, melainkan tercekik awan abu yang menutupi kota.
Saat gunung Vesuvius meletus, ia tak hanya menghancurkan Pompeii tapi juga kota tetangganya, Herculaneum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.