Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2018, 12:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Seorang wanita berusia 40 tahun mengalami gatal-gatal seperti biduran setelah rekan kerjanya menurunkan suhu AC.

Setelah berkonsultasi pada dokter, wanita ini mengetahui bahwa dirinya alergi dingin atau dalam istilah medis disebut urtikaria dingin.

Dalam laporan khusus Australia yang diterbitkan jurnal Climacteric, Selasa (3/4/2018), wanita itu berkata alergi dinginnya juga muncul saat ia berjalan di luar rumah pada pagi hari atau setelah berenang di lautan.

Dalam jurnal tersebut, dokter menuliskan orang-orang yang memiliki urtikaria dingin dapat memunculkan gejala alergi saat bersentuhan dengan benda dingin atau saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin.

Baca juga : Orangtua Harus Tahu, Gemar Pakai Tisu Basah Bikin Si Kecil Alergi

Hal yang sama juga terjadi pada wanita ini. Saat dokter meletakkan es batu ke lengannya selama 10 menit, di sekitar kulitnya langsung muncul biduran.

"Bentol-bentol merah langsung muncul, sesuai dengan diagnosis urtikaria dingin," tulis para dokter dalam laporannya diwartakan Live Science, Jumat (27/4/2018).

Meski alergi dingin tergolong alergi langka, dokter yang merawat wanita ini tetap melakukan perawatan yang sama dengan pasien alergi lainnya.

Mereka meresepkan antihistamin untuk meringankan gejalanya. Seperti diwartakan Live Science sebelumnya, histamin adalah zat kimia yang diproduksi sel-sel dalam tubuh saat mengalami reaksi alergi atau infeksi.

Setelah terhubung dengan reseptor histamin, ini akan menginduksi respons inflamasi atau peradangan.

Dengan mengonsumsi antihistamin, maka histamin akan terblokir  sehingga tidak menyebabkan respon inflamasi. Dalam kasus ini, dokter menyarankan wanita itu untuk mengonsumsi antihistamin sebelum ia terpapar ke tempat yang dingin.

Dokter juga merekomendasikan agar perempuan ini menggunakan pakaian selam panjang yang dapat menghangatkan tubuh untuk berjaga jika tiba-tiba hilang kesadaran.

Menurut Mayo Clinic, orang dengan urtikaria dingin yang berenang di air sangat dingin sering kali dapat memicu tekanan darah menjadi sangat rendah sehingga orang alergi dingin sangat mungkin pingsan atau syok.

Baca juga : Bagi Orangtua, Si Kecil Bisa Alergi karena Dua Jenis Obat Ini

Menurut Dr. Tho Truong, ahli alergi dari National Jewish Health di Denver, Colorado, yang tidak terlibat dalam kasus ini berkata tidak jelas apa yang menyebabkan urtikaria dingin. Namun, urtikaria dingin terkadang dipicu oleh kanker darah atau penyakit autoimun tertentu.

Dalam laporan, dokter menuliskan mungkin wanita ini mewarisi alergi ibunya yang juga bereaksi terhadap suhu dingin, meski tingkatannya lebih rendah.

Alergi dingin mungkin jarang, namun bukan satu-satunya alergi langka di dunia ini. Salah satunya seorang balita asal Minnesota yang memiliki alergi terhadap air, atau dalam dunia medis disebut urtikaria aquagenik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau