Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Cara Cegah Alergi Sebelum Kambuh

Kompas.com - 03/02/2018, 18:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Saat tubuh menunjukkan tanda-tanda alergi misalnya pada debu atau makanan, itu akan menjadi hal yang sangat menyebalkan.

Hal inilah yang memicu peneliti asal Universitas Aarhus, Denmark untuk menghentikan reaksi alergi yang umum terjadi.

Lewat hasil penelitian yang diterbitkan di Nature Communications, tim peneliti menemukan bahwa antibodi bisa menjadi jawabannya.

Mereka menyebut antibodi dapat mencegah alergi sebelum hal itu menyebar lebih luas. Peneliti berharap dapat mengubah hidup banyak orang.

Baca juga : Mengapa Ada Orang yang Alergi jika Olahraga? Ini Alasannya

Sebelum menemukan kesimpulan itu, peneliti telah mempelajari antibodi alergi manusia (IgE) yang menempel pada sel. IgE merupakan penyebab alergi karena memicu produksi histamin yang merupakan inti dari reaksi alergi.

Para peneliti melihat mekanisme biokomia yang menghubungkan IgE dengan sel efektor (sel yang menanggapi rangsangan) dan menemukan bahwa antibodi lain dapat menggantikan posisi IgE yang menempel dalam kondisi tertentu.

Saat tes laboratorium, peneliti menggunakan sampel darah pasien yang alergi terhadap serbuk racun serangga. Kemudian mereka memulai reaksi alergi sembari memberikan antibodi lain. BDalam 15 menit, antibodi ini berhasil mencegah interaksi antara molekul alergi dan sel imun.

"Begitu IgE pada sel kekebalan tubuh dapat dihilangkan, tidak masalah tubuh menghasilkan jutaan molekul IgE alergen. Asal kita bisa menghilangkan pemicu, reaksi alergi dan gejalanya tidak akan terjadi," kata Profesor Edzard Spillner dilansir dari IFL Science.

Para peneliti percaya cara ini juga dapat diterapkan pada jenis alergi lainnya.

"Kita sekarang bisa memetakan secara tepat bagaimana antibodi mencegah pengikatan IgE ke reseptornya. Hal ini memungkinkan untuk membuat startegi baru untuk rekayasa pengobatan di masa depan," imbuh rekan peneliti, Profesor Nick Laursen.

Menariknya, peneliti menemukan bahwa antibodi lain ini berukuran lebih kecil dari antibodi yang saat ini digunakan dalam pengobatan alergi.

"Ini merupakan antibodi domain tunggal yang mudah diproduksi dengan menggunakan mikroorganisme saja. Antibodi ini sangat stabil dan bisa menjadi peluang baru untuk digunakan pasien," jelas rekan peneliti Edzard Spillner.

Baca juga : Hati-hati, Bahan Natural Tidak Selalu Bebas Alergi

Mereka menambahkan penggunaan antibodi tidak harus disuntikkan, tapi bisa ditelan atau dihirup yang lebih mudah dilakukan penderita alergi.

Walau begitu, percobaan lanjutan masih harus dilakukan untuk memastikan bahwa pendekatan tersebut efektif dan aman bagi manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau