Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Orangtua, Si Kecil Bisa Alergi karena Dua Jenis Obat Ini

Kompas.com - 03/04/2018, 11:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Time


KOMPAS.com - Bayi dan anak-anak sangat rentan memiliki risiko terhadap obat-obatan.

Tak jarang bayi diberi obat antibiotik atau antasida saat rewel dan mengalami refluks karena tersedak saat minum.

Tapi, apakah obat-obatan itu memang diperlukan bayi?

Laporan yang diterbitkan di JAMA Pediatrics, Senin (2/4/2018) menegaskan obat-obatan itu sebaiknya tidak diberikan karena dapat mengembangkan alergi. Ini karena obat-obatan dapat mengubah bakteri usus.

Baca juga : Si Kecil Alergi Protein Hewani, Apa yang Harus Dilakukan oleh Ibu?

Dr. Edward Mitre selaku ketua penelitian dari Uniformed Services University di Bethesda, Maryland, bersama timnya telah menyisir hampir 800.000 anak-anak yang lahir antara 2001 sampai 2013.

Mereka menemukan ada 9 persen anak-anak yang diberi antasida saat masih bayi. Dalam keterangan, antasida ini untuk mengobati refluks atau gumoh pada masa bayi.

Refluks didefinisikan sebagai aliran isi perut yang terbalik ke atas kerongkongan sehingga membuat muntah atau gumoh. Hal ini biasanya terjadi setelah bayi minum.

Sebagian besar anak-anak yang diberi antasida saat masih bayi, tercatat memiliki alergi terhadap makanan dan obat-obatan seperti ruam, asma, demam, dan jenis alergi lainnya.

"Penelitian ini tidak dapat membuktikan penyebab, tapi hubungan antara antasida dan antibiotik dengan alergi sangat mencolok," ujar Mitre, dilansir Time, Senin (2/4/2018).

Mitre dan timnya mencatat, antasida yang diberikan pada bayi saat berumur enam bulan ke bawah memiliki risiko alergi dua kali lipat lebih tinggi.

Dalam laporan, bayi yang diberi antasida sejak usia enam bulan ke bawah berisiko mengalami risiko alergi parah yang disebut anafilaksis atau hay fever sekitar 50 persen lebih tinggi. Hay fever adalah sekelompok gejala tidak nyaman yang terjadi saat tubuh terkena alergen tertentu.

Sementara antibiotik yang diberikan saat masih bayi akan meningkatkan risiko asma dua kali lipat, juga mengalami demam dan anafilaksis 50 persen lebih tinggi.

"Obat-obatan ini biasanya dianggap tidak berbahaya oleh sebab itu diberikan pada bayi yang rewel. Semestinya, dokter harus sedikit lebih berhati-hati meresepkan obat-obatan ini," kata Mitre.

Pengalaman diberi resep antasida juga pernah dirasakan Mitre ketika anak bungsunya terus menangis karena rufleks.

Namun saat itu Mitre menolak memberikannya karena ia berpendapat rufleks anaknya tidak mengerikan.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau