KOMPAS.com - Awal bulan ini, NASA baru saja mengumumkan keberhasilan teleskop Hubble menangkap bintang terjauh sepanjang sejarah bernama Icarus.
Terbaru, NASA umumkan teleskop Hubble berhasil menangkap fenomena yang dikenal dalam istilah astronomi sebagai "cincin Einstein".
Kelompok ratusan galaksi individu yang disebut SDSS J0146-0929, terikat oleh gravitasi. Di wilayah tersebut ada begitu banyak massa yang gugusnya membelokkan cahaya dari objek di belakangnya.
Bisa dilihat, lengkungan cahaya yang berwarna merah itu seolah membentuk cincin yang sempurna. Cincin merah itu sebenarnya galaksi, dan itulah cincin Einstein.
Baca juga : Inilah Icarus, Bintang Terjauh yang Berhasil Ditangkap Teleskop Hubble
"Cincin itu berasal dari cahaya galaksi yang jauh dan massa yang sangat besar," kata NASA dalam pernyataannya, dilansir Space.com, Selasa (10/4/2018).
"Dalam potret ini, cahaya dari latar belakang galaksi dialihkan dan terdistorsi di sekitar gugus intervensi besar dan dipaksa melakukan perjalanan sepanjang banyak jalur cahaya yang berbeda menuju bumi, membuat galaksi seolah-olah terlihat di satu tempat yang sama," sambung pernyataan tersebut.
Cincin Einstein merupakan istilah yang lahir dari Albert Einstein pada awal 1900-an. Ia memiliki teori yang menyatakan bahwa objek besar dapat melengkung di ruang dan waktu. Proses ini dikenal sebagai lensa gravitasi.
"Saat kumpulan galaksi yang paling masif sejalan dengan objek yang lebih jauh, mereka akan menghasilkan cincin Einstein. Sejenis lensa gravitasi," imbuh pernyataan.
Cincin Einstein memberi banyak keuntungan untuk para astronom ketika mencoba melihat objek yang jauh.
Baca juga : Akan Diluncurkan Pada 2020, NASA Mulai Rakit Robot Penjelajah Mars
Misalnya pada 2015, para astronom memanfaatkan cincin Einstein untuk melihat daerah pembentuk bintang di galaksi yang terbentuk sekitar 2,4 miliar tahun setelah Big Bang. Ini memberikan lebih banyak wawasan tentang bagaimana galaksi bersatu di alam semesta awal.
Cincin Einstein sebelumnya pernah muncul di tahun 2016, dalam kelompok bintang galaksi kerdil Sculptor. Pada saat itu, para peneliti mengatakan ada kurang dari selusin cincin Einstein, yang terlihat sebagian atau penuh.
Tim ilmuwan menambahkan bahwa mereka berencana untuk menggunakan cincin Einstein khusus ini di Sculptor untuk menyelidiki sifat materi gelap. Ini dapat membantu para ilmuwan belajar tentang struktur skala besar alam semesta, karena sekitar 80 persennya terdiri dari materi gelap dan energi gelap, yang tidak dapat diamati secara langsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.