Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedinginan, Kebun Binatang Terpaksa Masukkan Penguin ke Dalam Ruangan

Kompas.com - 05/01/2018, 08:00 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis


KOMPAS.com –- Penguin merupakan salah satu hewan yang dikenal mampu hidup di daerah dingin.

Kunci kemampuan untuk bertahan pada suhu dingin terletak pada pembuluh darah di bawah bahu mereka. Darah dingin yang mengalir dari sayap dihangatkan kembali untuk mempertahankan suhu tubuh.

Sayang, perubahan cuaca ekstrem yang belakangan terjadi di negara bagian barat berdampak pada hewan menggemaskan itu.

Penguin di sana tak lagi tahan pada penurunan suhu yang sangat rendah. Sampai-sampai, kebun binatang Calgary, yang ada di Kanada, harus memindahkan penguin ke dalam ruangan.

Baca juga : Tahun 2100, Suhu di Negara-negara Ini Akan Membunuh Manusia

Hal ini lantaran suhu udara menjadi sangat dingin, hingga mencapai -25 derajat celsius (-13 derajat Fahrenheit). Selama periode tahun baru, suhu udara rata-rata mencapai -28 derajat celsius (-18,4 derajat Fahrenheit).

"Pada hari dingin seperti ini, kita harus membuat pilihan itu untuk mereka (penguin). Namun pada hari-hari lain, kita memberi mereka pilihan untuk masuk dan keluar (ruangan) sesuka mereka," kata Larissa Mark, manajer komunikasi Calgary kepada Global News seperti dilansir Independent pada Senin (1/1/2018).

Mark menuturkan, penguin raja tak terbiasa berada di luar ruangan dengan suhu di bawah nol derajat.

Mereka tak hidup di benua Antartika, melainkan umumnya hidup di daerah sub-Antartika di Cile dan Argentina, atau tempat beriklim sedang seperti Kepulauan Falklands, Macquarie dan Sandwich.

Baca juga : Setinggi Kulkas, Inilah Wujud Penguin Terbesar Kedua dalam Sejarah 

Kemampuan untuk bertahan di lingkungan dingin lebih dimiliki oleh sepupu penguin raja, yakni penguin kaisar yang hidup di sekitar Antartika.

Sementara itu, dilansir dari Science Alert, kurator kebun binatang Malu Celli berkata bahwa pemindahan pinguin ke dalam ruangan sesuai dengan pedoman dari kebun binatang.

"Kami hanya tidak ingin mengekspos mereka terlalu banyak. Supaya mereka tetap aman, kami memutuskan untuk membatasi mereka keluar," kata Celli.

"Ini belum tentu terlalu dingin untuk mereka, saya percaya bahwa secara fisiologis, mereka dapat bertahan dari cuaca yang lebih dingin daripada yang ada di sini, tetapi mereka bukan burung liar," imbuh Celli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau